Sedangkan, pekerjaan vaksinasi bukanlah pekerjaan kecil, namun pekerjaan yang melelahkan dan menurunkan daya tahan tubuh petugas yang berdampak pada mudahnya karyawan terpapar covid.
Dan pelaksanaan pemantauan terhadap pasien isolasi mandiri pun yang jumlahnya semakin besar dan beresiko penularan kepada petugas pemantau. Walaupun sebagian besar dilakukan secara telemedicin, namun banyak juga masyarakat minta petugas hadir di tengah penderitaan mereka.
“Ini menimbulkan resiko terpapar, apalagi tidak dilengkapi APD yang sesuai standar. Saat ini dengan minimnya pemahaman para pengambil kebijakan, memaksa puskesmas untuk menjadi tempat perawatan Covid, apakah upaya ini sudah tepat. Tentu sangat keliru, karena menurut catatan hanya sekitar 2 – 3% saja puskesmas yang di desain sebagai tempat perawatan (Umum bukan Covid 19). Selebihnya adalah Puskesmas biasa yang tidak memiliki SDM dan Sarpras memadai untuk jadi perawatan covid,” ungkapnya.
Baca Juga:Golkar Tegaskan Hadir di Tengah Pandemi, Bagikan Paket Sembako dan Daging KurbanSiswa Aktif Berinteraksi di PLS Akan Mendapat Reward
Rahmat menuturkan, Puskesmas sendiri secara umum tidak memiliki kompetensi untuk merawat Covid. Dan, perawatan covid harus dilakukan di rumah sakit dengan kompetensi Dokter Spesialis Paru dan Penyakit dalam.
“Kebijakan menjadikan Puskesmas sebagai tempat perawatan covid harus segera diakhiri, jika tidak ingin FKTP kolaps dan tidak mampu lagi melakukan pelayanan lainnya,” tandasnya.
Diketahui, sampai dengan pertengahan bulan Juli 2021 ini, anggaran BOK (Biaya Operasional Kesehatan) sendiri masih belum diterima. Padahal, menurut Rahmat, dana tersebut sangat dibutuhkan untuk mencapai sasaran – sasaran utama dalam penanggulangan covid. Seperti kecukupan APD, BHP, Operasional Petugas, dan lain sebagainya.
“Demikian juga ditengah tingginya beban Puskesmas, yang mengherankan dana insentif Covid dan Vaksinasi tahun 2021 belum ada yang diterima. Bahkan beberapa daerah Dana Insentif tahun 2020 pun masih belum tuntas. Jadi sampai kapan ini akan dipertontonkan,” tuturnya. (red)