Aturan Diperlonggar, Hajatan Tidak Akan Dibubarkan

Aturan Diperlonggar, Hajatan Tidak Akan Dibubarkan
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir bersama Sekwil II ASPEDI DPW Jawa Barat Yadi Bachman dan jajaran pengurus ASPEDI DPC Sumedang saat mengadakan pertemuan di Aula Gedung Negara. (Foto: ISTIMEWA)
0 Komentar

Bupati: Satpol PP Harus Lebih Humanis

SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – PPKM Level 3 Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir telah memberikan berbagai kelonggaran. Sebelumnya, bupati telah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang disambut antusias oleh sejumlah warga.

Saat ini, Dony Ahmad Munir juga turut memberikan kelonggaran bagi para pengusaha wedding di Kabupaten Sumedang. Selama pernikahan berjalan dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, maka tidak akan ada pembubaran.

Sekwil Jabar II DPW Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (ASPEDI) Yadi Bachman didampingi Ketua ASPEDI DPC Sumedang Bayu Yanderi menyambut baik kelonggaran tersebut. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 bergulir di Kabupaten Sumedang, telah melumpuhkan sektor usaha pernikahan.

Baca Juga:Kementrian PUPR Siapkan 10 Unit Rumah dari 40 UsulanIJTI Sumedang Majalengka Gelar Muskorda

“Alhamdulillah tadi bupati sudah mengatakan langsung untuk tidak ada pembubaran dalam pernikahan. Dan komitmennya kita juga harus menjaga prokes yang ketat di setiap pernyelenggaraan pernikahan,” ujarnya, usai mengadakan pertemuan di aula Gedung Negara, Senin (30/8).

Yadi juga menjelaskan, pihaknya akan berkolaborasi dengan pemerintah untuk membantu percepatan vaksinasi di Kabupaten Sumedang. Yang diketahui capaian targetnya baru mencapai 26% lebih.

“Sebelumnya kami memang sudah berkolaborasi dalam vaksinasi ini. Dan kedepannya kami juga siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam percepatan vaksinasi. Karena jika mencapai target, kondisi ekonomi juga akan pulih dengan sendirinya,” paparnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menambahkan, jika kondisi PPKM masuk level 2, maka kegiatan sosial budaya dapat digelar kembali.

“Satpol PP harus lebih humanis, tidak ada pembubaran di pernikahan. Kalau sudah masuk level 2, nanti kegiatan sosial budaya bisa digelar kembali. Dengan syarat dihilangkan dulu berjoget, perpindahan open mic dan saweran,” tuturnya. (red)

0 Komentar