Diakui, ini adalah sesuatu yang memang berat, tetapi ketika bekerja sama dengan orangtua siswa, sama sama saling memperhatikan dan yang lebih penting lagi anak-anak diminta terus berdoa untuk meminta keselamatan itu akan terasa ringan.
“Protokol kesehatan kita lakukan secara ketat dan siswa terus tetap berdo’a meminta pertolongan dari Tuhan sang maha pemberi,” jelaanya.
Widaningsih mengajak semua penyelenggara pendidikan untuk memajukan anak didik bangsa, bekerja sama dan saling mengisi.
Baca Juga:Masyarakat Berharap Perbaikan Jalan Cicabe-Cisempur Segera TerealisasikanKementrian PUPR Siapkan 10 Unit Rumah dari 40 Usulan
“Kita sama sederajat, benar-benar satu rekanan di bidang pendidikan. Jangan melihat kami dibawah naungan Kemenag sekolah yang lain bernaung ke Dinas Pendidikan. Tapi mari kita saling berpegangan tangan lurus kedepan  yang bertujuan untuk kemajuan kebaikan anak-anak bangsa sebagai penerus bangsa,” tandasnya.
Ketua Komite MTs N 3 Sumedang Abdurahman BA menghaturkan terima kasih kepada kebijakan pemerintah Kabupaten Sumedang, khususnya Dinas Pendidikan dan Kemenag yang mana mulai hari ini ada kebijakan untuk bisa Pembelajaran Tatap Muka secara bertahap.
“Terima kasih sekali lagi, dan mudah-mudahan ini berkembang ke arah yang jauh lebih baik. Saya secara pribadi sangat prihatin sekali ketika anak-anak tiba-tiba dinyatakan naik kelas, dari kelas 7 kelas 8 dan seterusnya. Bahkan, ada siswa yang pada tahun kemarin sudah masuk ke MTs ini itu hanya kenal dengan 3 Siswa yang sama masuk MTs ini itu juga karena berdekatan rumahnya,” jelasnya. (ahm)