Turunkan Dosen Kepada Masyarakat Desa Binaan
SUMEKS, Jatinangor – Camat Jatinangor Heri Dewantara mengapresiasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat desa binaan berbasis program studi yang diselenggarakan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Kegiatan itu sendiri berlangsung di empat desa, yakni Cilayung, Cileles, Hegarmanah dan Cibeusi.
“Dengan kegiatan yang dilaksanakan para dosen IPDN, tentunya bisa sangat membantu masyarakat. Terlebih dosen IPDN itu turun langsung ke masyarakat desa,” kata Heri kepada Sumeks di kantornya, Rabu (15/9).
Diharapkan, melalui program ini, IPDN bisa memberikan kontribusi solusi permasalahan di masyarakat yang ada di empat desa tersebut.
Baca Juga:Perlu Kajian, KJA Siapa Perlu DitertibkanKJA Jatigede Kembali Dirazia
Kegiatan ini dimaksudkan, kata Heri, untuk membantu meningkatkan kemandirian masyarakat serta memberdayakan potensi masyarakat maupun sumber daya alam di lingkungannya yang belum termanfaatkan dengan baik dan arif. Sehingga, dapat meningkatkan produktivitas dan kemandirian masyarakat itu sendiri.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat IPDN, Murdiono mengatakan pengaduan kepada masyarakat yang saat ini diselenggarakan di empat desa ini khusus yang turun para dosen saja, tidak berbarengan dengan praja. Itu lebih disebabkan karena situasi pandemi seperti saat ini.
Dijelaskan Murdiono, tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah agar program yang sudah ada di desa bisa lebih maksimal lagi begitu mendapat bimbingan dan arahan para dosen IPDN.
“Ada beberapa materi dari dosen saat menyampaikan kepada masyarakat. Bisa soal bumdes, dan bagaimana meningkatkan kemajuan bumdes termasuk ijin pendirianya,” terang Murdiono.
Salah satu contoh di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, yakni Bumdes yang sudah bagus. Ini bisa lebih bagus lagi jika pengemasan salah satu produk dari segi tampilan. Selain itu sistem pemasaran yang saat ini menggunakan model online.
“Kami memberikan bimbingan bagaimana cara memasarkan produk secara online agar situasi pandemi seperti saat ini masyarakat bisa memasarkan hasil produksinya,” jelasnya.
Intinya, kata Murdiono, bersama-sama membangun desa baik dosen maupun pemerintah desa demi kemajuan bersama. Masyarakat mendapatkan ilmu yang tidak harus masuk kampus.
Baca Juga:Pilkades Sumedang Resmi DiundurDewan Awasi Ketat Pelaksanaan Pilkades
“Justru para dosen yang mendatangi masyarakat di desa memberikan materi yang dibutuhkan masyarakat desa,” tuturnya. (kos)