Masih Banyak Kios Kosong, Dewan Sebut Itu Tanggung Jawab Pengelola Pasar

Masih Banyak Kios Kosong, Dewan Sebut Itu Tanggung Jawab Pengelola Pasar
Pasar Sandang Sumedang tampak dari depan. (Foto: Net/Illustrasi)
0 Komentar

SUMEKS, Kota – DPRD Kabupaten Sumedang turut memperhatikan kondisi perkembangan Pasar Sandang Sumedang.
Dari sisi tampilan, pihaknya menilai lebih bagus, bersih dan rapih.

Namun demikian, kemajuan pasar tidak hanya dilihat dari segi tampilan saja. Melainkan pada sisi jumlah capaian omset pasar.

“Kemajuan pasar ada ukuranya , yaitu jumlah omset pasar. Jadi, omset pasar merupakan penjumlahan omset para pedagang se pasar itu harus dihitung secara periode. Tentu ada teknik untuk menghitungnya,” ujar Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumedang Asep Sumaryana kepada Sumeks, Minggu (3/10).

Baca Juga:Polemik Pembangunan Pasar Sandang Masih BerlanjutPromo Produk UMKM, Jabar Ikut Festival PON Kopi Papua

Asum mencontohkan, saat terakhir berkunjung ke Pasar Sandang Sumedang dan Pasar Tanjungsari, pihak pengelola belum dapat menyampaikan omset pasar secara harian ataupun secara periode.

“Perkembangan ekonomi dapat dilihat dari seberapa besar omset setiap pasarnya bertumbuh,” katanya.

Terkait Pasar Sandang Sumedang sendiri, lanjut Asum, pihaknya menilai bahwa berkembangnya pasar saat ini merupakan tanggung jawab dari pihak pengelola yakni PT Bangun Jaya Allia (BJA).

“Masih banyaknya kios yang kosong, itu kuncinya ada di pihak pengelola. Bagaimana mereka bisa memasarkan kios-kios tersebut,” ujarnya kepada Sumeks, Minggu (3/10).

Tak hanya itu, Asum juga menyampaikan, jika kondisi Pasar Sandang saat kelihatan sepi, kemungkinan besar disebabkan kondisi daya beli di Kabupaten Sumedang yang belum beranjak naik signifikan.

“Sepinya pasar juga kelihatanya sebagai akibat dari sekitar 300 lebih unit kios belum laku dan atau belum terisi pedagang. Sehingga yang ramai itu masih seperti dulu, yaitu lantai dasar (lapak pasar lama). Jadi, untuk mengukur ramainya pasar adalah besaran omset seluruh pedagang di pasar sandang itu,” terangnya.

Oleh karena itu, Asum menambahkan, selain dari inovasi pihak pengelola pasar itu sendiri, juga dibutuhkan dorongan dari pemerintah daerah untuk menaikan daya beli.

Baca Juga:Pesan Ridwan Kamil kepada Paguyuban Pasundan: Jaga Kekompakan dan Dukung Atlet PONRidwan Kamil Kunjungi dan Memotivasi Langsung Kontingen PON Jabar

“Nanti kita akan berkunjung. Itu sudah di agendakan hari Kamis (7/10) nanti kita dari komisi II akan kesana,” tuturnya. (Mg1)

0 Komentar