Warga Bersikukuh Tutup Proyek Tol

Warga Bersikukuh Tutup Proyek Tol
Perwakilan keluarga H Kodir, yang terkena dampak pembangunan jalan tol Cisumdawu di Dusun Cibodas Desa Conggeang Kulon Kecamatan Conggeang saat diwawancara awak media, kemarin. (Foto: DOK SUMEKS)
0 Komentar

Negosiasi Harga Belum Capai Kesepakatan

SUMEDANGEKSPRES.COM, Conggeang – Penutupan jalan proyek pembangunan Tol Cisumdawu di Dusun Cibodas Desa Conggeang Kulon Kecamatan Conggeang, terus dilakukan pihak keluarga terdampak pembangunan. Hal itu disampaikan keluarga H Kodir, Ence Tatang kepada Sumeks, Senin (4/10).

“Sebelum ada kabar baik terkait pembayaran lahan milik keluarga kami, jalan proyek yang melintas di lahan keluarga akan ditutup terus oleh pihak keluarga,” ujar Ence kepada Sumeks.

Ditegaskan, dirinya sebagai perwakilan keluarga siap bermusyawarah dengan pihak terkait. Tetapi kalau hanya sebatas negosiasi saja, pihaknya akan tetap bertahan menutup jalan proyek pembangunan tol Cisumdawu.

Baca Juga:Bupati: Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Sebuah Wahana Untuk Mengenang Jasa Para PahlawanAset Bumdesma Buahdua Capai Rp 5,5 Miliar Rupiah

“Kami sangat menantikan kabar baik dari pihak PPK ataupun yang melakukan pembangunan Tol Cisumdawu,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan Sumeks, jalan proyek pembangunan Tol Cisumdawu di Dusun Cibodas Desa Conggeang Kulon Kecamatan Conggeang, sudah ditutup selama dua hari. Mobil truk dan dumptruk pengangkut material pembangunan Tol Cisumdawu terpaksa harus berputar mengambil jalan lain.

Ence menerangkan, lahan milik keluarganya seluas kurang lebih 2.900 meter persegi. Sementara yang terkena dampak pembangunan tol kurang lebih seluas 2.726 meter persegi.

“Lahan tersebut bisa panen sebanyak tiga kali dengan rata-rata hasil panen kurang lebih 1,5 sampai 1,6 ton. Dengan adanya pembangunan tol Cisumdawu, lahan tidak bisa digarap karena saluran air terganggu,” jelasnya.

Ditegaskan, pihaknya berharap agar lahan segera dibebaskan. Sehingga, tidak menunggu terlalu lama.

“Semoga ini kejadian terakhir yang menimpa warga dan tidak terulang lagi bagi siapapun. Dan, diharapkan ini jadi ultimatum untuk menjaga sinergitas antara aspirasi masyarakat dan program pemerintah,” tutupnya. (red)

0 Komentar