SUMEKS, Cimanggung – Manager PT PLN (Persero) Rayon Tanjungsari, Hasan Alabana mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah dengan meninjau lokasi bekas bencana longsor di Kampung Bojong Kondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung.
Peninjauan itu atas keinginan sebagian korban longsor yang rumahnya ingin kembali di aliri listrik setelah diputus pasca bencana longsor.
“Dari PLN untuk sekarang, langkah yang diambil adalah dengan melakukan survei terlebih dahulu,” kata Hasan melalui panggilan telepon, Rabu (6/10).
Baca Juga:Tak Bisa Lewat, Truk dan Alat Berat Harus Putar ArahKontraktor Memohon Buka Akses, Pemilik Lahan: Lunasi Dulu!!
Hasan menjelaskan, pengecekan ke lokasi itu dilakukan dengan tujuan menghitung sekaligus memeriksa KWH para warga korban terdampak longsor.
Pihak PLN memastikan listrik yang akan di sambung kembali tersebut tanpa biaya (gratis) dengan syarat masih tercatat sebagai pelanggan PLN.
“Jika ada yang rusak atau perlu diganti, maka kita catat dan saat pemasangan ulang nantinya sudah siap semua perlengkapan dan kebutuhan,” pungkas Hasan.
Dia menegaskan kembali, untuk pemasangan ulang bagi warga korban terdampak longsor yang tercatat sebagai pelanggan PLN, maka tidak akan dikenai biaya alias gratis.
“Kita akan segera kelapangan untuk melakukan pengecekan dalam waktu dekat ini. Mudah mudahan petugas dilapangan segera mengambil langkah dengan cepat sesuai harapan masyarakat, “paparnya.
Sebelumnya diberitakan sebagian korban longsor Kampung Bojong Kondang RT 03 RW 05 Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung yang memilih kembali pulang ke lokasi bekas longsor.
Namun sebagian korban longsor itu masih berharap PTÂ PLN ( Persero) memberikan penerangan karena yang memilih kembali pulang mereka mengaku tidak betah tinggal di kontrakan.
Baca Juga:Berkali-kali Air PDAM MampetVAKSINASI KOLABORASI 5.000 Dosis Vaksin bagi Masyarakat Indramayu
“Kalau malam gelap gulita di lokasi ini, mungkin PLN tidak tau kalau sebagian warga sudah memilih pulang ke bekas longsor karena ditempat pengungsian tidak ada pekerjaan dan kotrakanpun belum di bayar selama 4 bulan,” ungkap pasangan suami istri Hadi, 56 dan Ade 53 sepertinya tidak lagi memiliki harapan kepada pemerintah.
Sebagian korban longsor itu saat ini sedang berbenah dan siap-siap memulai kembali hidup di sisa bekas longsor secara mandiri demi menyambung hidup. (kos)