Komisi II Sebut Masalah PDAM Adalah Mismanagement, Sudah Terakumulasi Selama 10 Tahun

Komisi II Sebut Masalah PDAM Adalah Mismanagement, Sudah Terakumulasi Selama 10 Tahun
Ilustrasi PDAM
0 Komentar

SUMEKS, Kota – Komisi II DPRD Kabupaten Sumedang mengatakan, Perumda Tirta Medal atau PDAM sedang berada dalam masalah.

Anggota Komisi II asal Fraksi PAN menerangkan, permasalahan tersebut disebabkan karena akibat mismanagement yang sudah terakumulasi selama 10 tahun ke belakang.

“Mismanagement itu lebih banyak di akibatkan masalah non teknis. Berimbas pada masalah teknis dan keuangan perusahaan,” ujarnya kepada Sumeks, Rabu (13/10).

Baca Juga:Dwipapuri Hentikan Pengerjaan Pabrik MSLPasar Sandang Sumedang Harus Go-Digital

Asum memaparkan, dengan jumlah pelanggan 36000 sambungan dan jumlah karyawan sekitar 500 lebih, tentu akan berakibat pada overhead cost tinggi.

“Jadi harga pokok produksi juga akan tinggi,” sebut Asum.

Namun demikian, untuk mengatasi hal tersebut pemerintah daerah pernah membuat sebuah komitmen dan integritas yanf menjamin tidak akan ada gangguan non teknis bagi PDAM.

“Dalam perjalanan, bebenah tentu tidak mudah. Dan rugi secara akumulatif itu sebesar Rp 31 Milyar tidak akan bisa ditutupi dalam sekejap,” terangnya.

Terkait banyaknya pelanggan yang mengeluh, Asum meminta agar PDAM membuat sebuah Standar Oprasional Prosedur (SOP) dalam bentuk sistem informasi pelanggan.

“Jadi, itu memudahkan pelanggan agar keluhannya terkominikasikan dan terselesaikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Asum juga menekankan agar PDAM tidak lari dari masalah dan terus melayani setiap pelanggan.

“Dalam situasi sesulit apapun harus tetap berkomunikasi dengan pelanggan. Jangan sungkan meminta maaf kepada pelanggan,” katanya.

Melihat kondisi permasalahan PDAM saat ini yang terus kian muncul ke permukaan, Komisi II berencana untuk turun ke lapangan dan mendatangi langsung kantor Perumda Tirta Medal.

Baca Juga:PMI Sumedang Krisis Stok DarahSatpol PP Tutup Distro Pasific

“Sekarang sepertinya lagi heboh yah ?, kita akan cek lapangan untuk tabayyun dan minta pengawas mengatasinya . Mungkin saja sudah ada upaya atasi solusi, tapi tidak terkomunikasikan,” tuturnya. (red)

0 Komentar