SUMEKS, Tanjungkerta – Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikammussalafiyah Desa Sukamantri Kecamatan Tanjungkerta KH Sa’dulloh mengatakan Sumpah pemuda adalah sebuah kesepakatan dan janji para pemuda untuk bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu yaitu Indonesia.
“Ini adalah penegasan rasa nasionalisme para pemuda yang kemudian menjadi inspirasi berdirinya NKRI,” ujar Sa’dylloh saat berbincang dengan Sumeks, Kamis (28/10).
Dikatakan, para pemuda dengan berbagai latar belakang agama, suku bangsa, bahasa berikrar untuk tidak mempermasalahkan itu. “Semuanya demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” tandasnya.
Baca Juga:Wisata Butuh Dukungan Berbagai KalanganSukagalih Capai 87 Persen program Vaksinasi
Dia pun menuturkan, generasi muda saat ini, atau kaum muda milenial wajib belajar pada sejarah Sumpah Pemuda. Ketika pemuda zaman dulu bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, maka hari ini patut bersyukur karena kemerdekaan itu telah diraih dan dinikmati oleh semua.
“Cara bersyukur kita adalah dengan melanjutkan perjuangan melalui peran serta kita dalam membangun dan mempertahankan NKRI,” jelasnya.
Ditegaskan, membangun bangsa yang besar seperti Indonesia supaya menjadi bangsa yang ‘baldatun thayyabatun warabbun ghafuur’ tentu memerlukan persatuan semua elemen bangsa termasuk pemuda.
“Inilah pentingnya rasa nasionalisme perlu terus ditumbuhkan pada jiwa kita, sebagai rasa syukur dan terima kasih kita pada perjuangan pahlawan bangsa,” tuturnya.
Dikatakan, pemuda zaman milenial harus terus belajar menambah ilmu pengetahuan di segala bidang. Kemudian, berkiprah mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga sampai lingkungan terbesar yaitu negara dan dunia internasional.
“Tapi harus tetap ingat pada budaya dan sejarah bangsa agar pemuda punya pijakan yang kuat dalam kiprahnya tersebut,” pungkasnya. (atp)