KADIN : Ekspor Pertama di Jabar
SUMEDANGEKSPRES, Bandung – Pemkab Bandung bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Barat melepas ekspor 19,5 ton Kopi Sunda Hejo dari Koperasi Klasik Beans asal Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung ke Perancis.
Pelepasan dipimpin langsung Bupati Bandung Dadang Supriatna di Gedung Moh Toha, Soreang, Sabtu (30/10).
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin Jabar, Indriyani menyampaikan, ekspor tersebut merupakan ekspor pertama di tahun 2021.
Baca Juga:Bawaslu Gaet Mahasiswa Dalam Pengawasan PartisipatifCakades Kadujaya Pertanyakan Hasil Penetapan Pemilihan
“Sebetulnya ekspor ini harusnya dilaksanakan per bulan September kemarin. Karena ada kelangkaan kontainer, jadi mundur terus dan baru per hari ini kita dapat jadwal dan kontainernya,” kata Indriyani.
Meskipun menemui sejumlah kendala, menurutnya, tahun ini ada peningkatan ekspor kopi ke sejumlah negara di Eropa, Amerika dan Asia.
“Sebetulnya, tahun kemarin juga Kadin Jabar melakukan ekspor. Tapi di tahun ini akan ada peningkatan, yakni sekitar dua kontainer lagi yang berangkat,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan, Sunda Hejo merupakan koperasi klasik beans yang memiliki sertifikasi organik. Sebanyak 80 persen kopi yang dihasilkan diperuntukan bagi pasar lokal dan 20 persen untuk kebutuhan ekspor.
“Mudah-mudahan sinergitas yang terjalin antara Kadin Jabar dan pemerintah daerah dapat sama-sama dapat meningkatkan perekonomian rakyat Jawa Barat, sesuai dengan program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional,”
Sementara itu Kang DS, sapaan akrab Bupati Bandung mengungkapkan, nilai ekspor kopi asal Kecamatan Cimaung itu sebesar USD 70.380 atau sekitar Rp 1 miliar.
“Sedangkan di tahun 2020, ekspor kopi kita mencapai USD 1.642.792, dengan negara tujuan ekspor yakni Australia, Belgium, China, Latvia, Qatar, Singapore, Turkey dan USA,” ungkapnya.
Baca Juga:Hak Tanggungan Sempat Jadi Kendala Pencairan UGRKejar Herd Immunity, Gelar Serbuan Vaksinasi
Kualitas kopi Kabupaten Bandung, kata Kang DS, sudah berskala internasional dan termasuk jajaran elit kopi dunia, dengan rata-rata skor speciality mencapai lebih dari 80 poin.
“Ini terbukti pada April 2016 lalu, kopi Gunung Puntang asal Kecamatan Cimaung juga menjadi juara dalam Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta Amerika Serikat,” terangnya.
Kang DS berpendapat, selain memiliki banyak varian kopi dengan cita rasa khas, suburnya perkebunan kopi di beberapa wilayah, mulai dari Kecamatan Cimenyan, Cilengkrang, Cicalengka, Nagreg, Ibun, Kertasari, Pangalengan, Cimaung, Pasirjambu, Rancabali, Ciwidey, Pacet, Soreang, Ciparay hingga Arjasari, menjadikan Kabupaten Bandung layak menyandang titel Pusat Kopi Indonesia.