DLHK: Kerjasama dengan Pemkab Bandung Nampaknya Belum Bisa Dilanjutkan
SUMEDANGEKSPRES.COM, Nagreg – TPPAS Regional Legok Nangka nantinya akan dijadikan sebagai pengganti Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Sarimukti yang ada di wilayah Bandung Barat.
Pengolahan sampah TPPAS Regional Legok Nangka yang berada di Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung itu menjadi lokasi peralihan TPA Sarimukti yang diprediksi hanya mampu bertahan mengelola sampah hingga 2023 mendatang.
Diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk menghentikan praktik pembuangan sampah terbuka atau open dumping di kawasan Bandung Metropolitan dengan membangun TPPAS Regional Legok Nangka.
Baca Juga:Camat Cikancung Sosialisasi Bersihkan SampahProtes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang
Dan Kabupaten Sumedang akan menjadi salah satu daerah yang nantinya ikut berkontribusi menyumbang sampah ke TPPAS Legok Nangka.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kabupaten Sumedang, Hermawan menyampaikan, biaya kerjasama per tahun yang harus dikeluarkan Kabupaten Sumedang cukup fantastis. Sehingga kerjasama tersebut masih perlu dipikirkan lagi lebih matang.
“Kerjasama dengan Pemkab Bandung tentang Legok Nangka nampaknya belum bisa dilanjutkan,” ujarnya melalui pesan singkat, Senin (22/11).
Mengenai hal itu kata Hermawan, Pemkab Sumedang harus merogoh kocek sebesar Rp 3 miliar setahun untuk bisa buang sampah ke sana.
“Tentunya dengan biaya sebesar itu APBD Kabupaten Sumedang keteteran,” jelasnya.
Namun demikian, lanjut Hermawan, perlu diketahui jika TPPAS Legok Nangka adalah fasilitas pengolahan sampah regional dengan teknologi modern dan ramah lingkungan.
Tempat pengolahan sampah regional itu sendiri, terletak di Kabupaten Bandung dan Garut dengan luas lahan sekiranya 82,5 hektar (ha). Dan TPPAS Legok Nangka juga dapat mengolah sampah sekiranya sebanyak 1.853 sampai 2.131 ton per hari.
Akan tetapi, mengingat nominal harga yang terbilang fantastis dalam kerjasama mengolah sampah di TPPAS Legok Nangka, Hermawan menilai jika biaya besar tersebut akan lebih baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan armada.
Baca Juga:Tuntut Kenaikan UMK, Buruh Siap Datangi Gedung NegaraCerita Tim Pencari Yana yang Kena Prank
“Kalau ada dananya, maka akan lebih baik untuk dibelikan truk sampah cukup untuk lima unit,” ungkapnya.
Seperti diketahui, sambung Hermawan, kebutuhan armada dalam menyisir sampah di wilayah Kabupaten Sumedang masih terbilang kurang ideal.
“Armada kita masih kekurangan, dengan 12 truk yang masih layak pakai untuk melayani 26 kecamatan masih keteteran,” imbuhnya.