Namun demikian, kemajuan teknologi yang sangat mendukung terciptanya berbagai media pembelajaran digital, tetap saja harus diimbangi dengan kekuatan karakter yang secara eksplisit maupun implisit harus dimunculkan dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Semakin majunya teknologi, bukan menjadi penghalang untuk semua insan pendidikan untuk tetap menggaungkan dan mengamalkan nilai-nilai karakter dan kearifan budaya bangsa.
Oleh karena itu, kiranya dipandang perlu dikembangkannya media pembalajaran digital yang tetap bermuatan kearifan budaya.
Baca Juga:Menko Airlangga Apresiasi PIDI 4.0 untuk Percepatan transformasi industri 4.0 di IndonesiaSebuah Mushola Selamat Dari Banjir Bandang Sukawening Garut, Ajaib
Secara khusus, dalam pembelajaran matematika, media yang dimaksud dapat dikatakan sebagai media pembelajaran digital berbasis etnomatematika.
Etnomatematika sendiri, sebagaimana dirangkum dari pendapat Wahyudin (2018); Turmudi (2018); serta Agasi & Wahyuono (2016), merupakan suatu kajian atau ilmu yang digunakan untuk memahami bagaimana matematika diadaptasi dari sebuah budaya.
Pada dasarnya, etnomatematika merupakan nilai-nilai matematika yang diimplementasikan oleh para leluhur diberbagai belahan dunia dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari sehingga menjelma menjadi budaya mereka. Jadi, matematika yang dipraktikkan oleh kelompok budaya.
Fungsi etnomatematika yaitu untuk mengekspresikan hubungan antara budaya dan matematika, budaya yang dimaksud disesuaikan dengan karakteristik atau tempat budayanya.
Kenyataan yang bersifat ironis, selama pandemi ini, masih banyak proses pembelajaran yang dilakukan secara tidak optimal.
Proses belajar dari rumah (BDR) seringkali melupakan penanaman karakter, materi pembelajaran tidak dikaitkan dengan konteks budaya setempat, tugas-tugas pembelajaran hanya disebar melalui foto kertas tugas di grup WhatsApp, atau yang serua dengan itu.
Dengan demikian, sangat penting kiranya para guru atau praktisi pendidikan pada umumnya, mampu mengembangkan suatu bahan ajar atau media pembelajaran, yang bersentuhan dengan teknologi canggih, dapat dijangkau secara luas, dapat digunakan oleh siswa dengan mudah dan menarik, mengambangkan kemampuan berpikir serta menanamkan karakter sesuai dengan kearifan budayanya.
Baca Juga:Jerinx SID Dipenjara Lagi, Begini Penjelasan Kajari JakpusChord Gitar Lagu Buih Jadi Permadani – Exist: Oh Mungkinkah Diri Ini Dapat Merubah Buih Yang Memutih Menjadi Permadani
Tentu bukan perkara gampang untuk mengembangkan kemampuan para guru atau praktisi pendidikan untuk secara instan mampu menghasilkan media pembelajaran digital berbasis etnomatematika.
Apalagi mungkin para guru tersebut belum pernah dibekali kajian secara teoretis, maupun pendampingan praktik, berkaitan bagaimana menyusun dan mengembangkan media pembelajaran digital berbasis etnomatematika tersebut.