SUMEDANGEKSPRES.COM – Konten media sosial adalah bahan bakar utama untuk dunia digital. Tidak hanya dalam bentuk tulisan saja, namun juga foto dan video. Dan seringkali kita kehabisan ide membuat konten untuk semua media sosial yang kita miliki.
Ide yang unik seringkali datang dari mana saja. Entah itu berasal dari video YouTube atau dari kehidupan sehari-hari. Mereka memiliki peran untuk memberikan ide untuk kamu membuat konten. Berikut ini adalah lima sumber yang bisa kamu gunakan sebagai tempat mencari ide membuat konten media sosial.
- Mempelajari Kompetitor dari Industri Sejenis.
Sebuah ide konten tidak harus keluar dari bayang-bayang atau dari riset yang dilakukan dari kepala sendiri. Kita bisa mendapatkannya dengan cara melihat kompetitor dari Industri sejenis.
Baca Juga:Daftar Konten YouTube Terlaris, Cari Viewers Lebih MudahMUI Sumedang Prihatin Banyak Kasus Pelecehan Seksual
Salah satu tempat untuk mendapatkan inspirasi adalah melalui Instagram dari kompetitor sejenis. Pada media sosial kompetitor kita bisa mengetahui pergerakan apa saja yang sedang dibuat oleh kompetitor, sehingga kita bisa terus update dan tidak tertinggal dari mereka
Seringkali akun media sosial kompetitor ini diabaikan oleh para pembuat konten karena dianggap “lawan”. Tetapi sisi positifnya kita dapat mengambil keuntungan dari sini dengan menggunakannya sebagai tempat mencari inspirasi konten terbaru.
- Bertanya pada Audience
Tanpa audiens sebuah media sosial itu bagaikan sebuah pasar yang sepi pengunjung (rugi). Para pengunjung tersebut tentunya datang karena sebuah hal, informasi yang ingin mereka dapatkan melalui konten milik kita sendiri. Nah, sekarang bagaimana jika jenis konten yang mereka dapatkan hanya itu-itu saja alias tidak ada hal terbaru yang mungkin mereka ingin temukan?
Salah satu cara mendapatkan inspirasi untuk membuat konten yang laris dan menjual adalah bertanya pada pembaca. Ini seperti menanyakan pada pelanggan restoran mengenai makanan apa yang mereka ingin pesan dari daftar menu.
Seringkali kita sebagai penyedia konten hanya sekedar membuat tanpa memperhatikan audiens yang kita target. Padahal jika kita ingin membangun sebuah brand, kita perlu untuk memulainya dari pola pikir para audiens. Kita bisa mulai menerima masukan dari mereka melalui DM, inbox ataupun media lainnya seperti fitur stories dll.