KOTA – Nasib hak asuh bocah R (5), korban penyekapan tersangka Tante S, belum bisa ditentukan. Mengingat, ibu korban sudah meninggal dunia, sedangkan sang ayah tidak diketahui keberadaannya.
Sebelum ditemukan terikat rantai di sebuah rumah di komplek Anggrek Regency, bocah R sempat berpindah-pindah asuhan.
Bagian Pendampingan Rehab Sosial di Dinas Sosial P3A Sumedang, Luffi mengatakan, sebelum tinggal dengan Tante S, korban sempat tinggal bersama sepupu Tante S bernama Heru.
Baca Juga:Habiskan Rp 1 Miliar, Pembanguan Pemandian Sekarwangi Seolah MubazirSosok Bocah Tak Pernah Diketahui Tetangga, Mengaku Kerap Mendapat Siksaan
“Keluarga korban sempat ada yang melongok kemarin, namanya Heru asal Gunasari yang sempat ikut mengasuh korban tersebut,” jelasnya kepada Sumeks, Kamis (6/1).
Namun, kata Luffi, Heru juga bukan merupakan keluarga inti dari korban. Diketahui Heru adalah keturunan dari kakek korban.
“Jadi si anak historisnya diasuhnya secara bergiliran dari keluarga di Depok, Bogor maupun keluarga di Sumedang. Namun di Sumedang kejadiannya begini,” sambungnya.
Saat ini, korban dan pengayoman Polres Sumedang. “Kini, korban diamankan unit PPA Polres Sumedang untuk memastikan penyelidikan keluarga inti si korban terlebih dahulu,” ujar dia.
Lanjut dia, korban sengaja diamankan di Polres Sumedang agar aman, sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak bisa seenaknya masuk, seperti memberikan bantuan donasi.
“Selain itu memang di Sumedang tidak memiliki panti milik pemerintah, ada juga milik provinsi di Bandung ataupun di pusat,” tambahnya.
Sehingga, kata Luffi, untuk hak asuh anak kedepannya belum tentu karena anak tersebut tidak punya orangtua. “Untuk sekarang fokusnya dalam tahap penyelidikan keluarga inti korban, apabila tetap tidak ada akan dirujuk ke pemerintah,” jelasnya. (asg)