Kegiatan kampus mengajar berlangsung selama 3 bulan yaitu pada tanggal 22 April 2021 sampai dengan 25 Juni 2021. Sebelum melaksankan kegiatan kampus mengajar mahasiswa terlebih dahulu mengikuti pembekalan pada tanggal 15 sampai 20 Maret 2021.
Pembekalan tersebut merupakan upaya persiapan yang diperlukan untuk kesiapan diri baik fisik, mental, maupun materi yang nantinya dibutuhkan dalam pelaksanaan Kampus Mengajar. Setelah melaksanakan pembekalan, mahasiswa memulai kegiatan kampus mengajar dengan koordinasi antara dosen pembimbing dan mahasiswa, sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi.
Selanjutnya pelaksanaan Kampus Mengajar. Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting atau merupakan tahapan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam mengadakan pembelajaran di lapangan.
Baca Juga:Jalan Rusak, Warga Minta PerbaikanDewan Minta Pemkab Atasi Tagihan Kontraktor, Lahan Relokasi OTD Jatigede Menjadi Polemik
Setiap mahasiswa tidak diwajibkan mengajar tatap muka setiap hari dikarenakan dalam keadaan pandemi covid-19 dan pembelajaran dominan dilaksanakan secara daring.
Kegiatan Kampus Mengajar ini mewajibkan mahasiswa untuk melaksanakan Project Based Learning (PJBL) yang mana untuk mekanismenya diserahkan sepenuhnya kepada mahasiswa yang penting tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pada kegiatan mengajar guru juga memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk memberikan gagasan dalam hal praktik belajar mengajar, pengelolaan kelas dan evaluasi, kemudian guru memberikan kontrol, saran dan perbaikan dalam praktik mengajar di kelas. Selama berlangsungnya praktik mengajar ini ada beberapa media pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa untuk membantu keberlangsungan kegiatan belajar mengajar, diantaranya:
1. Media Pembelajaran Jam Bercerita untuk peserta didik kelas 2 SDN Muktijaya 03
2. Media Pembelajaran Video Animasi untuk peserta didik kelas 4 SDN Muktijaya 03
Selain itu ada beberapa hambatan yang dialami mahasiswa selama melaksanakan pembelajaran daring di SDN Muktijaya 03, diantaranya:
1. Tidak semua siswa memiliki handphone android, sehingga pembelajaran daring tidak dapat terlaksana dengan maksimal.
2. Kurangnya koordinasi dengan pihak sekolah, sehingga ada beberapa kegiatan yang diundur waktu pelaksanaannya, contohnya adaptasi teknologi.
3. Terbatasnya siswa yang datang kesekolah, sehingga ilmu yang diberikan oleh mahasiswa tidak merata.
Baca Juga:Cireki Kembali Amblas, Macet Hingga 2 Kilometer, Jalan Nasional Bandung-Cirebon TersendatRANS PIK Basketball Luncurkan Jersey Musim 2022, Gandeng AZA Activewear Sebagai Offical Apparel
Kampus Mengajar tidak hanya berupa kegiatan belajar mengajar saja, melainkan mahasiswa juga melaksanakan kegiatan adaptasi teknologi, yang mana sasaran utamanya yaitu dewan guru SDN Mukti Jaya 03.
Pada kegiatan adaptasi teknologi mahasiswa mensosialisasikan beberapa aplikasi yang dapat membantu keberlangsungan pembelajaran daring. Namun tidak hanya itu, mahasiswa juga mempraktikan kepada dewan guru bagaimana cara mengoperasikan aplikasi tersebut.