Setelah limbah terkumpul limbah tersebut secara otomatis akan masuk ke tabung reaktor yang berjumlah 6 unit.
“Setelah di kumpulkan akan di tarik oleh pompa masuk ke reaktor untuk mengolah menjadi gas metana,” tamah Pepen
Setelah dari tabung reaktor Limbah tersebut akan terolah dan memisahkan air bersih yang di buang kembali ke sungai dan gas yang akan masuk ke dalam Gas Bag yang sudah di sediakan.
Baca Juga:Waduk Jatigede, Hasilkan Produk Bahan Dasar IkanLongsor Tutupi Akses Cibugel-Garut
“Sisa air dari reaktor akan di buang, jadi sudah tidak ada lagi limbah tahu yang berbau dibuang ke sungai, karena air limbah yang sudah diproses menjadi gas metana tergolong air yang bersih dan tidak berbau,” tamah Pepen.
Sebelum di salurkan ke rumah rumah pengguna biogas, gas di tampung terlebih dahulu di Gas Holder lalu di bantu mesin kompresor untuk kemudian di salurkan kepada pengguna biogas limbah tahu tersebut.
Hingga saat ini 59 warga Dusun Giriharja masih menggunakan gas metana dari hasil pengolahan limbah tahu untuk kebutuhan rumah tangga, namun sayang hal tersebut tidak dapat perhatian lebih dari pemerintah daerah, padahal pengolahan limbah tahu menjadi gas adalah suatu inovasi energi terbarukan, jika melihat banyaknya pabrik tahu di wilayah Sumedang. (kga)