SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Benteng Megah peninggalan Belanda berdiri kokoh di sebuah bukit yang tidak jauh dari pusat Kota atau Alun-alun Sumedang. Benteng itu berdiri di ketinggian 485-665 mdpl.
Benteng Pandjoenan Gunung Koentji 1917, begitu tulisan yang tertera di tembok benteng atau warga lokal biasa menyebutnya sebagai Benteng Gunung Koentji
Benteng tersebut menjadi salah satu peninggalan Belanda yang paling populer di Sumedang. Selain letaknya yang berada di pusat kota, benteng yang berdiri di lahan seluas 3,6 hektar tersebut menjadi Tahura (Taman Hutan Raya) sekaligus menjadi salah satu Situs Cagar Budaya peninggalan Belanda di Sumedang.
Baca Juga:Jalan Perbatasan Sukajadi-Cilengkrang Harus Segera DiperbaikiBupati serahkan 25 Komputer Untuk Ponpes Al-Aqsha
Di awal masuk lorong, tampak dua ruangan menyerupai bunker. Begitu pun setelah memasuki lorong lebih dalam, disana terdapat beberapa bunker dan jalan percabangan berupa anak tangga sebagai penghubung antar ruangan.
Tidak jauh dari ruangan pos pantau, terdapat sebuah bunker dan ruangan menyerupai bekas toilet dengan empat sekat dinding di dalamnya.
Bangunan tersebut memiliki pilar-pilar sebagai penyekat antar ruangan dengan dua tangga ke atas yang mengapit di sisi kiri dan kanannya. Bangunan tersebut cukup megah ditambah dengan keberadaannya yang berada di puncak Gunung Koentji.
Di belakang bangunan itu terdapat lagi beberapa ruangan bunker dengan parit-parit benteng dan ruang bidik setengah lingkaran yang mengelilinginya.
Berdasarkan data gambar denah dari situs resmi Balai Arkeologi Jawa Barat, ada sekitar 14 ruangan mirip bunker, 1 ruangan utama dengan 4 sekat ruangan dan 4 pos pantau – dua diantaranya berbentuk lingkaran, dua lainnya berbentuk setengah lingkaran.
Perang itu meletus pasca lahirnya revolusi industri. Pada masa itu, banyak penemuan dan perubahan besar tidak terkecuali di bidang teknologi militer.
Bangunan Benteng Gunung Koentji menyerupai labirin berbentuk lubang kunci atau hewan kura-kura. Bangunan itu tampak kecil dari luar namun cukup luas saat berada di dalamnya.
Baca Juga:SMK Informatika Sumedang jalankan PTM 100%.PTM 50% Di SMK Bhakti Nusantara Sumedang.
Benteng Gunung Koentji terdiri dari 5 kelompok bangunan, tiga diantaranya merupakan bangunan yang berada di bawah tanah dan dua sisanya berada di atas permukaan tanah.
Kelima kelompok memiliki fungsinya masing-masing, diantaranya sebagai akses pintu masuk, tempat istirahat prajurit dan tempat penyimpanan senjata dan peralatan.