Julia berharap, dengan dilaksanakannya kuliah secara luring ini bisa menambah pengetahuan dan keterampilan Mahasiswa, bisa menanamkan dan membangun sikap yang lebih bagus lagi di kalangan mahasiswa.
“Intinya kita berharap supaya mahasiswa Prodi PGSD ini betul-betul menjadi calon guru Sekolah Dasar yang kompetensinya cukup bagus, yang kompetensinya tinggi,” katanya.
Terkait dukungan orangtua, Julia mengatakan, untuk mahasiswa yang domisili asli Sumedang untuk ikut Perkuliahan Tatap muka di Kampus tidak diwajibkan untuk miliki surat izin orang tua. Karena, masih di Sumedang dan aman.
Baca Juga:Market Place Inginapa Indonesia Siap Penuhi Kebutuhan KonsumenHindari Penggunaan Knalpot Bising
“Bagi mahasiswa luar Kabupaten Sumedang wajib memiliki surat izin dukungan orang tua. Namun demikian, bagi yang datang ke kampus untuk ikut perkuliahan langsung tatap muka yang berdomisili di Sumedang meskipun tidak ada surat izin dari orang tua, tapi dengan hadirnya kesini sudah pasti itu diizinkan oleh orang tuanya. Kalau tidak diizinkan pasti tidak akan hadir ke kampus,” katanya.
Sementara, di tempat yang sama seorang mahasiswi tingkat dua Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang Rika Lutfiana menyampaikan tanggapanya terkait di bukanya perkuliahan tatap muka di Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang.
“Dengan adanya kebijakan pihak kampus sudah mengizinkan kegiatan ini, tentunya saya pribadi sangat senang. Karena, sudah hampir satu tahun setengah mungkin belajarnya dari rumah, belum pernah ketemu langsung bersama teman-teman juga,” jelasnya.
Dia berharap dengan perkuliahan tatap muka langsung dan praktek langsung, nanti ilmu yang didapatkan semua dapat langsung diimplementasikan. Jadi pemahamannya bisa lebih paham lagi.
“Mudah-mudahan nanti kedepannya kondisi dan situasinya semakin membaik. Kami harap 100% mungkin nanti perkuliahannya dilaksanakan secara luring, seperti sebelumnya waktu belum ada Covid – 19,” tutupnya. (ahm/adv)