Buaya Berkalung Ban di Palu Akhirnya Bisa Terbebas Dari Jeratannya

Buaya Berkalung Ban di Palu Akhirnya Bisa Terbebas Dari Jeratannya
Buaya Berkalung Ban di Palu Akhirnya Bisa Terbebas Dari Jeratannya (tangkapan layar/istimewa)
0 Komentar

sumedang.jabarekspes.com – Buaya berkalung ban yang terkenal di Palu, Sulteng, akhirnya bebas dari jeratan ban yang selama ini mengalung pada bagian lehernya. Pria bernama Hili disebut sosok penakluk buaya berkalung ban ini dan melepaskan ban itu dari lehernya.

Kisah buaya malang berkalung ban ini tersebar luas hingga Mancanegara.

Banyak aktivis dunia yang iba dengannya karena lehernya yang terlilit ban bekas. Termasuk pawang buaya dari Australia Matt Wright pernah berusaha melepaskan ban itu dari lehernya.

Begitu juga Panji Petualang yang terkenal sebagai penakluk satwa berbahaya, tak juga berhasil menangkapnya.

Baca Juga:Hadiri Seminar HPN, Airlangga Tegaskan Indonesia Terbaik ke-4 Penanganan Pandemi Covid-19Rombongan Remaja Bawa Sajam Gegerkan Medsos

Bahkan sayembara sudah dilakukan untuk menolong buaya ini namun hasilnya nihil. Hingga pada akhirnya warga Kota Palu, Sulawesi Tengah berhasil menangkapnya.

Buaya tersebut muncul di Sungai Palu, tepatnya di samping kiri Jembatan Tiga Palu, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Palu, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 20.00 WITA, Senin (7/2/2022).

Warga Kota Palu bernama Hili disebut menjadi sosok penangkap buaya berkalung ban yang legendaris ini.

“Kalau hasil wawancara staf saya tadi ternyata memang dia suka menolong satwa liar,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng Haruna, Senin (7/2/2022).

Hili dikenal tak hanya sebagai penyayang satwa tertentu, tapi juga penyayang segala satwa liar, termasuk buaya dan luar dan binatang lainnya.

Haruna mengaku sempat khwatir apabila buaya itu melukai seseorang karena warga begitu dekat dengan buaya tanpa ada batas pengaman pada saat ban itu dilepaskan dari leher buaya itu.

Namun tak satu pun warga yang terluka, terutama Hili sosok penangkap buaya.

Baca Juga:Perekaman e-KTP ke Ratusan Siswa SMA di SumedangSering Terjadi Badai, Nelayan di Waduk Jatigede Harus Siaga

“Di situlah kelebihan seseorang,” kata Kepala BKSDA Haruna. (ral/int/pojoksatu/sumeks)

0 Komentar