sumedang, CIMANGGUNG – Kepala Puskesmas Cimanggung Kabupaten Sumedang drg Iting Mursyidah Hanum MHKes membenarkan adanya warga Desa Cimanggung yang tertular demam berdarah (DBD).
Namun, kata dia, saat ini terhadap warga tersebut sudah dilakukan pemantauan langsung oleh petugas Puskesmas Cimanggung.
Dikatakan, setelah dilakukan pemantauan secara langsung ke Desa Cimanggung, dari enam warga yang dikabarkan sakit demam berdarah itu tidak semua tertular penyakit DBD.
Baca Juga:Pengrajin di Sumedang Sulap Limbah Jadi Barang BerhargaAliansi Masyarakat Sumedang Sapamadegan Dukung Gus Muhaimin Nyapres
“Dari data yang ada, warga tersebut tercatat bernama Andhika, 12 tahun post rawat di AMC. Yumna 9 tahun, masuk rumah sakit tadi pagi. Ghalia masuk rumah sakit hari Minggu (13/2) dengan diagnosa belum jelas, waktu di PE (problem dan etiologi) keluarga yang lain tidak ada di rumah,” jelas Iting kepada awak media.
Dijelaskan, untuk tiga warga lainnya satu orang terkonfirmasi tidak menderita sakit DBD dan dua orang sisanya dirawat di Rumah Sakit dengan keluhan Trombo serta Typhoid.
“Sudah dilakukan juga edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Kalau ada gejala yang sama, langsung lapor kepada kader, Bides, atau Puskesmas. Kondisi sanitasi kurang baik. Jentik negatif,” terangnya.
Dalam pemaparannya, Iting menuturkan, mendekati musim kemarau, namun hujan masih kerap mengguyur wilayah Kabupaten Sumedang, selain bahaya paparan virus Covid-19 terutama varian Omicron saat ini, nyamuk demam berdarah pun perlu jadi perhatian sebab bisa menjadi ancaman.
Diketahui, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
“Penularan demam berdarah sendiri terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue. Ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar,” paparnya. (kos)