sumedang, KOTA – Perang dunia satu yang terjadi sekitar tahun 1914 hingga 1918, benteng benteng menjadi saksi bisu kekuatan Pasukan Belanda saat menduduki wilayah Sumedang kala itu. Salah satunya adalah Benteng Batarai.
Strategi Belanda yang hebat hingga mampu membuat benteng benteng pantauan hingga pertahanan kebanyakan berada di atas ketinggian.
Benteng Batarai atau lebih dikenal dengan nama Situs Batarai salah satunya. Benteng tersebut terletak di atas puncak bukit di Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara.
Baca Juga:Ambruknya Tanggul Jembatan Penghubung Antar Desa Kertaharja Dengan Desa Kamal di Kecamatan TanjungkertaViral Video Nenek Tua Renta Dianiaya di Sebuah Rumah Sakit
Dari lokasi benteng dapat terlihat Pusat Kota Sumedang, Gunung Tampomas, Gunung Kacapi, Gunung Kareumbi, Puncak Gunung Ceremai, liukan Jalan Tol Cisumdawu, perairan Indramayu dan tampakan pemandangan alam lainnya.
Tercantum dalam prasasti yang tertera di gapura sebelum memasuki benteng Batarai  merupakan Benteng Peninggalan Belanda yang dibangun pada sekitar tahun 1911 – 1914.
Tak jauh berbeda dari benteng benteng lainnya, Benteng Batarai memiliki pos pantau serta ruang bidik, namun dengan jendela tempat penyimpanan senjata,
Benteng Batarai sendiri terlihat sangat sederhana. Dimana benteng tersebut tidak memiliki sebuah bunker atau bangunan lainnya hanya ada pos pantau saja.
Benteng tersebut memiliki dua pos pantau yang berbentuk trapesium. Di kedua sisi kiri dan kanan memiliki ruang kotak berukuran sekitar 1/2 x 1 meter yang konon jadi tempat amunisi dan persenjataan. Kedua pos pantau itu dapat memantau wilayah pusat kota Sumedang, kawasan Cimalaka bahkan hingga pantai Indramayu.
Menurut warga salah satu sesepuh di Desa Mekarjaya, Binyamin memaparkan, Benteng Batarai sudah sejak lama dikenal oleh warga sekitar. Namun, proses penggalian benteng baru dilakukan pada tahun 2017.
“Benteng Batarai oleh warga sekitar disebut Benteng Batre, benteng ini sudah dikenal warga sejak lama hanya proses penggalian dilaksanakan tahun 2017,” ucap Binyamin beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Menko Airlangga: Kartu Prakerja Gelombang 23 untuk 500 Ribu Orang, Yuk DaftarPerkim Jawa Barat Tampung Usulan Kegiatan Prioritas 27 Kabupaten/Kota
Dia menjelaskan menjelaskan, Benteng tersebut telah diteliti oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten tidak lama setelah dilakukan penggalian. Dulunya merupakan Benteng Pertahanan yang fungsinya untuk memantau kapal-kapal layar di sekitar perairan Indramayu.
“Kalau lagi cuaca cerah sebetulnya bisa melihat perairan Indramayu, nah dulunya mantau jika kedatangan musuh dari perairan Indramayu,” kata Binyamin.