sumedang, KOTA – Para perajin dan penjual tahu Sumedang mengeluhkan kelangkaan minyak goreng. Mereka berpendapat lebih baik mahal tapi ada daripada murah tapi sulit.
Hal tersebut diutarakan seorang perajin dan penjual tahu di Sumedang Kota Rahmat Sulaiman saat ditemui di rukonya, Kamis (17/2).
“Saya berharap minyak bisa lancar lagi, karena lebih baik mahal ada daripada murah tapi tidak ada,” ujar Sulaiman.
Baca Juga:Tagana Jabar Siapkan 100 Orang Relawan BencanaJalan Cisurat-Cibugel Gelap, Khawatir Undang Aksi Kriminalitas
Sulaiman menjelaskan, karena kelangkaan minyak goreng dirinya harus mengurangi produksi tahu dalam setiap harinya. Sedangkan pengeluaran bayar ruko itu tetap.
“Karena kelangkaan minyak saya harus mengurangi produksi karena selain minyak bahan bakupun harganya pada naik,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, dampak lainnya adanya penurunan pemasukan dalam penjualan tahu. Karena, harus mengurangi produksi dan susah menaikan harga produksi.
“Solusi saya untuk menghadapi kelangkaan minyak goreng yaitu mengurangi produksi dalam sehari. Karena untuk menaikan harga itu sulit, dan otomatis pemasukan berkurang,” ucap Sulaiman. (ims/job)