sumedang, KOTA – Sebanyak 32 orang seniman muda asal Sumedang menggelar Exshebisi seni rupa secara kolektif. Ekshebisi tersebut bertajuk Bait Pertama.
Ekshebisi dilaksanakan di Studio Booky di Jalan Empang Kota Sumedang. Dan, dilaksanakan selama dua hari pada 19 dan 20 Februari 2022.
Ekshebisi yang bertajuk Bait Pertama tersebut mengangkat satu tema yaitu keresahan. Dimana semua karya memilki pesan yang sangat dalam diselipkan oleh sang seniman.
Baca Juga:Mini Market Tutup, Ramai Diserbu Ibu-ibu Memburu Minyak GorengJari Pembeli Minyak Goreng Ditandai Layaknya Pemilu
Ketua pelaksana Ipul Saepuloh menjelaskan, Bait Pertama merupakan gerakan membangun kultur positif, khususnya di dunia seni rupa Sumedang.
“Mempunyai misi menggelar pameran rutin yang kompeten dan berkualitas dengan menyediakan wadah kreatif bagi para penggiat seni. Diharapkan dapat mengembangkan minat dan potensi para seniman di Sumedang,” ucap Ipul saat dijumpai di tempat ekshebisi, Sabtu (19/2).
Selain itu, Ipul menjelaskan makna dan arti dari judul ‘Bait Pertama’. Menurutnya, Bait Pertama berasal dari kata bait dan pertama.
Diterangjkan, bait atau paragraf merupakan representasi dari para seniman yang tergabung di dalamnya. Bait atau paragraf terdiri dari beberapa kalimat, dimana kalimat tersebut membawa pesan masing-masing yang membentuk satu makna utuh yang membentuk paragraf.
“Begitu juga para seniman yang berbeda latar belakang, membawa pesan dan ambisi berbeda, tetapi tetap dalam satu visi yang sama. Sedangkan, kata pertama berarti sebagai awal dibentuknya satu wadah yang menaungi para pekerja seni rupa untuk maju,” ucap Ipul.
Sedangkan, kata dia, tema yang diangkat sendiri merupakan keresahan. Setiap insan manusia memiliki keresahan yang ada di dalam dirinya.
“Keresahan itu membawa manusia untuk merubah sesuatu. Keresahan membuat diri manusia menjadi gelisah khawatir, cemas, geram, marah akan kondisi di sekitar hidupnya atau terhadap dirinya sendiri. Dalam diri seorang manusia ada keresahan yang selalu menghalangi dirinya untuk melangkah ke depan. Namun, di dalam diri manusia juga terdapat tekad sekuat baja yang siap untuk menghajar karesahan yang membuat dirinya gundah. Maka dari itu, sebuah kekaryaan yang timbul dari sebuah keresahan individu adalah sebuah kejujuran,” kata Ipul.