sumedang.jabarekspres.com – Pelaksanaan vaksin primer dengan dosis lengkap ditargetkan selesai dilakukan oleh pemerintah secara merata pada Bulan Juni 2022. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah kaji vaksin dosis ke 4.
Kemenkes mengungkapkan tengah melakukan kajian terkait kemungkinan warga Indonesia mendapatkan vaksin dosis ke 4 untuk menjaga kekebalan tubuh dari COVID-19.
Dante memaparkan, saat ini pemerintah terus melakukan evaluasi dari proses vaksinasi COVID-19 dan belum memutuskan kapan dosis keempat akan diberikan, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa negara lainnya.
Baca Juga:Hasil Panen Petani Wortel di Lereng Gunung Merbabu Dijual Seikhlasnya Karena Kecewa BeratNahas! Pasangan Suami Istri ini Tewas Usai Tersambar Petir saat Berkendara ketika Hujan
“Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kami evaluasi dan ternyata kita butuh penguat yang keempat, maka bukan tidak mungkin penguat keempat itu dilakukan,” kata Wakil Menteri Kesehatan RI (Kemenkes) Dante S Harbuwono, Rabu 23 Februari 2022.
Dibandingkan dengan mengikuti perkembangan negara lain yang sudah lebih dulu memberikan dosis keempat itu, Dante menekankan bila pemerintah Indonesia sedang fokus mengejar ketimpangan vaksinasi antarkelompok dalam masyarakat, baik dari pemberian dosis pertama maupun kedua di seluruh Indonesia.
Setelah hal itu tercapai, pemerintah akan menerapkan pemberian vaksinasi bagi semua kelompok yang diputuskan melalui perkembangan tren COVID-19 dalam populasi penduduk.
Melihat vaksin dapat menurunkan risiko kematian dan keparahan gejala akibat COVID-19, Dante menghimbau semua pihak untuk segera melakukan vaksinasi dan melengkapinya menjadi lengkap.
Sementara bagi yang sudah bisa mendapatkan dosis ketiga, maka dianjurkan untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat.
“Saya sampaikan, satu kali vaksinasi hanya melindungi 16 persen. Dua kali vaksinasi akan melindungi 67 persen dan tiga kali vaksinasi akan melindungi 97 persen. Jadi vaksinasi merupakan salah satu cara yang paling signifikan untuk mengurangi angka kematian,” pungkasnya. (fin/sumeks)