sumedang, CIMANGGUNG – Tak hanya mempengaruhi dalam konsumsi masyarakat, harga kacang kedelai yang terus naik juga berdampak terhadap para distributor kedelai.
Harga kacang kedelai saat ini tengah jadi sorotan. Sebab, kenaikannya yang cukup tinggi dikeluhkan berbagai perajin tahu dan tempe.
Pengusaha kacang kedelai warga Desa Cikahuripan Kecamatan Cimanggung Owi mengaku, kenaikan harga tahun ini menjadi yang tertinggi dari sebelumnya.
Baca Juga:Airlangga Optimistis Golkar Terus Berjaya di Pulau Sumatera pada Pemilu 2024Seorang Wanita di Sumedang Ditemukan Tewas Secara Misterius di Kamar Mandi
“Baru masuk bulan kedua, harga kedelai udah tinggi naiknya. Padahal, belum pertengahan tahun,” katanya, Kamis (24/2).
Padahal, kata dia, pada Januari 2022 harga kacang kedelai masih berada di angka Rp 10.000/kg namun saat ini naik menjadi Rp. 11.400/kg.
“Naiknya seribu rupiah lebih. Hari ini saya beli kedelai diarga Rp11.400,” jelasnya.
Ditegaskan, kenaikan harga kacang kedelai saat ini terlalu memberatkan para pelaku usaha yang bergerak di bahan kedelai.
Ia memaparkan, pabrik-pabrik tahu dan tempe pasti keberatan juga jika harganya naik. “Saya mau jual ke mereka takut kemahalan, kasihan juga. Kalau gak naik saya juga rugi,” keluhnya.
Karenanya, lanjut Owi, selama periode tahun 2021 harga kacang kedelai terus mengalami kenaikan.
Owi juga menuturkan, akibat naiknya harga kacang kedelai yang tinggi, untuk pembelanjaan kini dibatasi.
Baca Juga:BPBD Sumedang : Waspadai Musim Penghujan Sebulan KedepanTak Lama Setelah Diperbaiki, Ruas Jalan Sebelas April Kembali Berlubang
Dia berharap agar pemerintah bisa berupaya semaksimal mungkin dalam mengatasi kenaikan harga kacang kedelai.
“Saya harap tahun ini jangan semakin melejit naiknya, bisa-bisa kami semakin keberatan,” tutupnya. (kos)