SUMEDANG – Pembangunan embung di Kiarapayung seluas 1500 meter persegi yang bisa menampung 4500 meter kubik air sempat terhenti karena refocusing anggaran. Namun, akhirnya dilanjutkan di anggaran perubahan tahun 2022 ini.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Achdar Sudrajat dan Kusnadi pun langsung meninjau langsung pembangunan embung Kiarapayung pada UPTD PSDA Wilayah Sungai Citarum di Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.
Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Achdar Sudrajat mengapresiasi kelanjutan pembangunan embung di Kiarapayung, Kabupaten Sumedang tersebut.
Baca Juga:Peternak Milenial, Dituntut Kreatif Merubah Metode Pemberian PakanHarga Kacang Kedelai Terus Naik, Pedagang Tidak Berani Menjual
Menurutnya, terdapat beberapa catatan kepada UPTD PSDA Wilayah Sungai Citarum bahwa Embung tersebut harus di turap (ditembok) agar tidak longsor. Kemudian, memakai pipanisasi untuk disalurkan ke masyarakat sekitar.
“Kita dari Komisi IV mengapresiasi kelanjutan pembangunan embung yang sempat tertunda ini. Namun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan oleh UPTD PSDA Wilayah Sungai Citarum ini. Di antaranya nantinya embung harus diturap agar tidak longsor dan penyaluran kepada masyarakat sekitar harus memakai pipanisasi,” ujar Achdar Sudrajat, Rabu (23/2).
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat lainnya, Kusnadi mengatakan, posisi pembangunan embung berada di tempat strategis. Sebab, bisa mendapatkan air dari mata air yang luar biasa.
“Embung mendapatkan air dari mata air yang luar biasa dan bahkan tempat embung ini sangat dekat dengan dimulainya tempat pendakian menuju gunung Manglayang,” jelasnya.
Namun, kata dia, memang yang harus diperhatikan adalah akses jalan menuju ke embung serta sarana prasarana pendukungnya.
“Karena, kedepannya embung ini selain menghasilkan air untuk masyarakat sekitar juga akan dijadikan tempat wisata,” tambah Kusnadi. (red)