sumedang, DARMARAJA – Peternak milenial harus bisa merubah gaya beternak supaya lebih moderen. Untuk berpenghasilan, di jaman sekarang harus benar-benar mengasah kreatifitas dan mental.
Sekretaris Desa Tarunajaya Endang menyebutkan, kesulitan lapangan pekerjaan menjadi salah satu faktor lemahnya penyaluran tenaga kerja. Oleh sebab itu, tingginya angka pengangguran terjadi dimana-mana.
“Sekarang lapangan pekerjaan sulit, jadi banyak kaum milenial yang jadi pengangguran,” katanya kepada Sumeks, Kamis (24/2).
Baca Juga:Harga Kacang Kedelai Terus Naik, Pedagang Tidak Berani MenjualAirlangga Optimistis Golkar Terus Berjaya di Pulau Sumatera pada Pemilu 2024
Solusinya, kata dia, kaum milenial harus beralih haluan agar tidak selalu mengandalkan jadi buruh pabrik atau bekerja di perusahaan swasta. Sebenarnya, menggali potensi sumber daya alam di daerah tidak kalah menjanjikan dibanding jadi kuli pabrik.
“Dengan modal kreatifitas dan mental, hidup di kampung bisa sukses,” katanya.
Endang menilai, untuk sukses di bidang peternakan, kaum milenial harus bisa menciptakan teknis pemeliharaan dengan sistem kekinian. Misalkan, bisa memberi pakan ternak setiap hari tanpa harus mencari rumput setiap hari.
“Asalkan kita mau menimba ilmu kepada pakarnya, maka kita akan sukses mengikuti jejak meraka yang sudah malang melintang di dunia ternak dan tani,” katanya.
Diakui, untuk saat ini sudah ada beberapa kaum milenial di Desa Tarunajaya yang bergerak di bidang ternak. Bahkan, jumlah ternak domba dan sapi di wilayah desa tersebut sudah cukup banyak. Hanya saja, peternak masih banyak yang mengandalkan modal orang lain.
Disamping itu, hamparan untuk mencari pakan ternak (rumput) di Desa Tarunajaya tidak seimbang dengan jumlah ternak yang ada. Oleh sebab itu, kaum milenial perlu bimbingan untuk menggunakan teknis pakan dengan sistem fermentasi.
“Kalau jumlah ternak semakin banyak, maka rumput akan semakin sulit di dapat. Oleh sebab itu, perlu ada terobosan agar peternak menggunakan metode fermentasi,” ucapnya. (eri)