Padi Buhun Tetap Dilestarikan, Harapkan Siswa Bisa Jadi Petani Milenial

Padi Buhun Tetap Dilestarikan, Harapkan Siswa Bisa Jadi Petani Milenial
Sejumlah siswa menanam padi di dalam ember yang nantinya akan mereka urus sendiri setiap padi yang mereka tanam (KEGGA KEGGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, SITURAJA – Ratusan siswa SMA Negeri Situraja menanam padi di area sekolah. Padi yang ditanam pun merupakan benih padi ketan yang sangat baik, asli dari Rancakalong.

Layaknya urban farming, para siswa menanam padi tersebut menggunakan ember bekas cat. Penanamanya pun dilakukan secara alami tanpa menggunakan pupuk atau unsur kimia atau lebih dikenal dengan Padi Organik.

Salah seorang tokoh pertanian sekaligus inisiator penanaman tersebut, Ali Rahmat atau akrab di sapa Uwa Ali, menjelaskan penanaman non tersebut merupakan salah satu cara mengenalkan dunia pertanian sekaligus melestarikan jenis Padi Ketan asli Sumedang yang saat ini hanya ditanam di area Rancakalong.

Baca Juga:Jalan Berlubang, Hambat Mobilitas WargaHujan, Sebabkan Rumah Longsor di Perumahan Asabri

“Ini merupakan suatu cara untuk melestarikan padi kita (Asli Sumedang). Ini juga untuk mengenalkan dunia pertanian kepada generasi generasi penerus bangsa ini, mengingat sekarang sedikit sekali anak yang tertarik ke dunia pertanian,” jelas Uwa Ali saat dijumpai seusai menanam padi bersama siswa SMAN Situraja, Jumat (11/3).

Tak sampai disitu, Uwa Ali juga menyampaikan banyak pesan yang tersirat dari sebatang padi. Mulai dari pembelajaran tentang kehidupan hingga bagaimana bisa hidup dengan padi.

“Banyak ilmu yang didapat dari padi, dari mulai kita membenihkan menanam hingga akhirnya kita memanen padi tersebut. Banyak pesan yang didapat dari kita menanam padi, hampir semua orang kita pasti tidak menolak untuk mengonsumsi nasi yang berasal dari padi. Selain memberikan kebutuhan karbohidrat bagi kita, tanaman padi juga memberikan oksigen bagi kita,” ucap Uwa Ali.

Masih kata Uwa Ali, kegiatan yang dilakukan saat ini diharapkan bisa berdampak untuk masa depan dan bisa membuat anak muda tertarik untuk menjadi petani dan ikut andil dalam ketahanan pangan.

“Saat ini kita masih banyak impor beras dari luar, petani di usia muda pun sedikit. Kita harap ada penerus penerus agar pertanian dan ketahanan pangan kuat. Petani itu  merupakan singkatan dari Penyangga Tatanan Negara Indonesia. Jika tidak ada penerus, bagaimana kita nanti,” tegas Uwa Ali.

0 Komentar