sumedang, CISITU – Kapolsek Cisitu Iptu Awang Munggardijaya SH melakukan pengawasan keberadaan minyak goreng di wilayah Kecamatan Cisitu.
Untuk keberadaan minyak goreng sendiri di minimarket, pasar dan warung-warung wilayah Cisitu berdasarkan pemantauan pihak Polsek Cisitu diyakini aman.
Kapolsek menyebutkan, pihaknya melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap keberadaan minyak goreng di warung dan minimarket di wilayah Cisitu.
Baca Juga:Disnakertrans Dorong Pelatihan Prakerja dan Berwirausaha Pemerintah Harus Jamin Kualitas Pendidikan
“Belum lama ini, saya sudah keliling melakukan peninjauan terhadap keberadaan minyak goreng di warung, hasil peninjauan keberadaan minyak goreng aman,” katanya kepada Sumeks, Rabu (23/2).
Hanya saja, kata dia, untuk masalah harga masih bervariasi dari mulai Rp 20 ribu per kilogram sampai Rp 25 ribu per kilogram.
“Untuk harga masih bervariasi, harga minyak curah dan kemasan itu jelas berbeda,” katanya.
Dalam hal ini, lanjut dia, pihaknya juga melakukan pemantauan kondusifitas para konsumen. Namun, selama ini masyarakat masih bisa membeli minyak goreng meski harganya masih tinggi.
“Untuk masyarakatnya sendiri masih kondusif, kalau keberatan jelas masyarakat merasa keberatan dengan harga saat ini. Namun karena kebutuhan warga tetap membelinya,” terangnya.
Sementara ini, pihaknya masih belum menemukan adanya indikasi kecurangan dari pemilik kios yang menjual minyak goreng. Mereka menjual dengan harga tinggi karena disesuaikan dengan harga beli.
“Jadi kios menjual harga diatas Rp 20 ribu karena memang mereka belanjanya juga mahal. Bahkan ada juga kios yang tidak menyediakan minyak goreng karena tidak mau ambil resiko dengan harga beli tinggi,” katanya.
Baca Juga:Kabel Tiang Listrik Menjuntai Tanah, Bahayakan Pengguna JalanMobil Pengunjung Penuhi Parkiran Plaza Asia
Diharapkan, pemerintah dapat menekan harga minyak goreng tersebut agar kembali normal. Pasalnya, pengguna minyak goreng dari mulai kalangan bawah.
“Sebenarnya kasihan juga kepada warga dengan ekonomi rendah, mereka pasti keberatan. Sedangkan minyak goreng tetap jadi kebutuhan,” katanya. (eri)