sumedang, JATIGEDE – Masyarakat adat di Desa Mekarasih Kecamatan Jatigede melaksanakan ritual tradisional mandi bersama di Waduk Jatigede, Kamis (31/3). Ritual tersebut menurut masyarakat sebagai bentuk penyucian diri sebelum melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan tahun ini.
Tokoh masyarakat setempat, Sihabudin menyebutkan, ritual tradisional itu, selain menyambut bulan Ramadan juga sebagai bentuk menggali kembali budaya kearifan lokal yang mulai terkikis.
“Mengingatkan generasi saat ini, bahwa dulu dalam menyambut puasa biasanya masyarakat di daerah melakukan ritual mandi, dalam arti kata menyucikan diri,” ujarnya.
Baca Juga:Academic Health System, Solusi Penanganan Kanker pada PerempuanGembrong Liwet Buka Stan Shuttlecock Produksi Lokal
Dia mengatakan, tradisi kearifan lokal harus mulai kembali dikenalkan pada masyarakat modern di jaman seperti sekarang. Pasalnya, dalam prosesi ritual kerap mengandung nilai dan makna yang luhur.
“Mandi disini diibaratkan kami mencuci segala kotoran hati. Sebab, puasa harus dijalani dengan bersih hati. Kemudian, nilai kebersamaannya menandakan kekompakan dan gotong royong,” tuturnya.
Ia menuturkan, masyarakat Desa Mekarasih memilih Ritual Penyucian Diri di Waduk Jatigede. Karena, saat ini Waduk Jatigede memiliki nilai yang sakral. Kedepan, ritual tradisional ini bisa digelar secara rutin dan menjadi budaya yang terus dipelihara.
“Dalam skala besarnya ritual tradisional ini menjadi khazanah budaya di Waduk Jatigede. Targetnya ya bisa jadi peluang wisata,” ucapnya.
Ritual tersebut, kata dia, diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat. Antusiasme masyarakat mengikuti ritual tradisional itu menandakan budaya lokal belum hilang.
“Meskipun kegiatannya swadaya, Alhamdulillah masyarakat antusias. Dan akan dijadikan agenda rutin,” katanya
Selain ritual mandi bareng di Waduk Jatigede, masyarakat mengawali ritual menyambut puasa itu dengan terlebih dahulu bersama-sama membersihkan makam keluarga dan makam keramat leluhur yang ada di wilayah Mekarasih.
Baca Juga:Pemerintah Desa Sindanggalih Rapat Bentuk Perdes Retribusi AirRental PS Uus, Banyak Dikunjungi dari Luar Sumedang
Kemudian, melakukan makan nasi tumpeng bersama yang disajikan dengan alas daun jati di areal makam keramat.
“Selanjutnya untuk ibu-ibu mandi di pancuran dan sebagian mandi di Waduk Jatigede,” ujar Sihabudin. (eri)