Gembrong Liwet Buka Stan Shuttlecock Produksi Lokal

Gembrong Liwet Buka Stan Shuttlecock Produksi Lokal
Anggota Sumedang Shuttlecock, Bagian Pemasaran Ade (kiri) bersama bagian Produksi Yuyun (kanan) di Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang saat memamerkan hasil produksi di acara gebyar desa ' Gemrong Liwet'. (ENGKOS KOSWARA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, PAMULIHAN – Warga Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang buat produk shuttlecock (kok). Produksi kok tersebut sudah dipasarkan hingga keluar wilayah Kabupaten Sumedang.

Pameran hasil kreativitas warga itu digelar dalam acara Gebyar Desa ‘ Gemrong Liwet’ yang berlangsung di lapang bola Cikubang Desa Citali Kecamatan Pamulihan.

Bagian Pemasaran Sumedang Shuttlecock, Ade mengatakan awal dibangunnya unit usaha produksi kok sejak 2021 lalu.

Baca Juga:Pemerintah Desa Sindanggalih Rapat Bentuk Perdes Retribusi AirRental PS Uus, Banyak Dikunjungi dari Luar Sumedang

“Karena ini belum lama, untuk pemesan saya yang sudah rutin itu untuk mentahan (belum jadi) ke Cicadas, Bandung,” ujar Ade di lokasi, Kamis (31/3).

Dikatakan Ade, untuk pesanan kok yang sudah jadi pengiriman paling jauh baru mencapai wilayah Majalengka, Jawa Barat.

Ade mengaku, untuk bahan baku Sumedang Shuttlecock dalam membuat kok mendapatkannya dari daerah Bandung.

“Dari daerah Jawa juga banyak yang ambil bahan baku dari Bandung. Jadi dari Jawa bawa bahan dari Bandung, kemudian setelah jadi dijual lagi ke Bandung,” ucapnya.

“Sekarang masih di Jawa Barat, alhamdulillah. Semoga ke depannya bisa lebih besar untuk pemasaran,” tambah Ade.

Adapun jenis bahan baku kok, dijelaskan Ade, yang diproduksi oleh Sumedang Shuttlecock di antaranya bulu ayam pejantan, bulu ayam pilet, bulu ayam piren serta bulu mentok.

“Nama bulunya ada Penjawat, Badong, Ayam Tiga dan Japet. Kemudian untuk jenis gabusnya ada Eva dan Cetak,” papar Ade.

Baca Juga:Penyederhanaan Birokrasi, Sekda Minta Pejabat Jangan GalauPostingan Loker Dinkes Sumedang Jadi Polemik Pelamar

Di tempat yang sama, bagian Produksi Sumedang Shuttlecock, Yuyun menyampaikan, sampai saat ini sudah ada 13 warga diberdayakan.

“Kita hitungan produksi per satu slop, kalau dalam satu bulan bisa memproduksi 780 slop,” imbuh Yuyun.

“Bahkan dalam satu bulan kita bisa sampai 1.000 slop hasil produksinya, itu tergantung bahan baku,” tutupnya. (kos)

0 Komentar