Pada kebudayaan Sunda, aktivitas pengolahan logam disebutkan dalam naskah kuno, salah satunya Sanghyang Siksa Kandang Karesian.
Dalam naskah tersebut disebutkan berbagai senjata atau perkakas yang dibuat dari bahan logam, seperti golok, keris, kala katri, hingga péso teundeut. Kemampuan mengolah besi didukung dengan sumber daya alam yang dimiliki tanah Sunda.
Di pesisir pantai Selatan Jawa Barat mengandung bijih besi yang menjadi bahan baku dalam pengolahan logam. Potensi ini kemudian diolah oleh masyarakat Sunda lampau menjadi perkakas ataupun senjata berbahan logam.
Baca Juga:Wisata Pasir Angin Hills Perlu Dukungan PemerintahPemadaman Listrik Ganggu Pelayanan Publik
Meski sampai saat ini belum ada penelitian yang mengungkap bagaimana orang Sunda bisa mengolah bijih besi, Sasmita menemukannya dalam sejumlah cerita pantun Sunda.
“Cerita pantun ini tentu menjadi gambaran kemampuan orang Sunda.Tetapi ini perlu diteliti lebih lanjut,” kata Sasmita. (rls)