Longsor Jalan Hariang Cisumur Semakin Besar, Gerus Perkebunan Milik Warga

Longsor Jalan Hariang Cisumur Semakin Besar, Gerus Perkebunan Milik Warga
Beberapa warga saat memantau ruas jalan kabupaten Cisumur-Hariang di Blok Curug Desa Hariang yang mengalami longsor, kemarin. (KEGGA KEGGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, BUAHDUA – Longsor yang terjadi di Desa Hariang Kecamatan Buahdua mengakibatkan jalan Hariang-Cisumur tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Longsor tersebut kian hari semakin membesar, ditambah curah hujan yang masih sering melanda area Buahdua dan sekitarnya.

Warga Desa Hariang Toto, menjelaskan longsor tersebut terus membesar karena diakibatkan intensitas hujan yang tinggi.

Baca Juga:Kasus Penganiayaan Anak Oleh Kades dan Anggota DPRD Sumedang DisidangkanPaket Sembako Dibagikan Kepada Warga Kurang Mampu

“Iya ini longsor terus memakan jalan, sekarang sudah tambah besar lagi. Setiap hujan deras pasti membesar,” jelas Toto kepada Sumeks, Selasa (12/4).

Longsor juga semakin melebar hingga menggerus sejumlah perkebunan milik warga. Kerugian yang dialami warga pun tidak terhitung.

“Kalau begini terus mungkin longsor akan semakin besar dan semakin banyak kerugian,” jelas Toto.

Pantauan di lapangan batuan raksasa yang berada di dinding tebing tersebut banyak yang berjatuhan. Tak hanya itu, aspal yang berada sekitar 10 meter dari titik longsor telah ditemukan ditemukan retakan retakan dengan lebar retakan bervariasi.

“Kemungkinan longsor akan semakin melebar apabila hujan terus melanda,” tutur warga lainnya.

Sementara itu, Kepala Desa Wanajaya Kecamatan Surian Erwan Riswanto mengaku prihatin dengan adanya jalan yang longsor tersebut. Pasalnya, jalan Cisumur-Hariang merupakan jalan yang terdekat menuju wilayah Desa Wanajaya, Ranggasari dan Wanasari.

“Jalan ini merupakan jalan satu-satunya yang terdekat menuju desa kami. Apabila jalan terputus, akan mengganggu mobilitas warga, termasuk para pelajar,” ujarnya.

Baca Juga:Waspadai 4 Hal Yang Merusak Pahala Puasa KitaWaktu Mustajab Untuk Berdoa di Bulan Ramadhan, Insya Allah Dikabulkan

Dikatakan, sudah sebulan jalan ini terputus. Serta, belum ada langkah kongkrit dari Pemkab Sumedang selaku yang mempunyai kewenangan.

“Sementara masyarakat kami ramai karena memerlukan ruas jalan ini untuk mobilitas mereka. Ketika ada yang sakit, atau meninggal dari kota seperti yang terjadi beberapa waktu lalu harus dibopong dan digotong. Karena, kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Begitupun nanti para pemudik yang menggunakan jalan ini, akan sangat sulit apabila tidak cepat diperbaiki,” jelasnya. (kga)

0 Komentar