sumedang, PAMULIHAN – Total ada tujuh titik longsor yang berada di kawasan Cigendel Kecamatan Pamulihan. Salah satu titik longsor tersebut mengakibatkan dua dari 17 warung ambruk.
Kepala Resort Kesatuan Pemangku Hutan (KRPH) Rancakalong, Suryana menjelaskan longsor yang terjadi pada tanggal 24 April 2022 tersebut terjadi di enam titik longsor.
“Yang besarnya ada 1 titik, yang kecil di pinggir jalan ada 6 titik longsor. Terhitung dari dari blok Jati hingga Cigendel,” jelas Suryana kepada Sumeks, Selasa (26/4).
Baca Juga:Tak Hanya Sampah, Bangkai Sapi Mengambang di Waduk JatigedeGubernur Jabar Resmikan Wisata Buricak Burinong
Suryana juga menjelaskan saat ini pembersihan sedang tilakukan oleh tim dari PUPR dengan menurunkan 1 unit eskavator berukuran kecil untuk membersihkan sisa longsor.
“Sekarang sedang dilakukan pembersihan oleh PUPR agar tidak terjadi kemacetan,” jelas Suryana.
Dikatakan, warung warung yang berada di sekitaran Cigendel akan dikosongkan sementara mulai dari 26 April hingga batas waktu yang tidak bisa ditentuklan.
“Hari ini akan dikosongkan, karena masih ada makanan di lokasi warung warung mungkin nanti malem sudah kosong,” kata Suryana.
Pantauan di lapangan pembersihan dilakukan PUPR. Sejumlah Polisi lalulintas bersiaga mengawal pembersihan sejumlah material longsor yang jatuh ke badan jalan, Hingga berita ini ditulis arus lalu lintas terpantau ramai lancar.
Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi di Jalan Raya Bandung Cirebon, tepatnya di kawasan hutan pinus Cigendel Kecamatan Pamulihan.
Dua dari 17 warung yang berjejer di pinggir jalan terbawa longsor hingga ke dasar lembah, Minggu (24/4) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian materil ditaksir mencapai Rp 200 juta.
Baca Juga:Jelang Lebaran 2022, Patung Cadas Pangeran BersolekKinerja Cemerlang Dorong Kepercayaan Investor, Saham BBRI Cetak All Time High
Dua warung tersebut masing-masing memiliki ukuran sekitar 4 x 5 meter. Garis polisi pun kini telah dipasang di lokasi dua warung yang mengalami longsor.
Seorang pemilik warung, Neha menceritakan kejadian longsor yang menimpa warungnya.
Menurutnya, longsor terjadi sekitar pukul 20.10. Dirinya yang saat itu sedang berada di warung bersama suaminya dikejutkan dengan bunyi retakan di depan warungnya.
“Saya sedang beristirahat di warung sehabis shalat tarawih. Namun, suami saya tiba-tiba mendengar bunyi gemeretak di depan warung,” ucap Neha saat ditemui Sumeks di lokasi kejadian peristiwa.