Sedang yang dipakai Presiden Jokowi sudah lima derajat di bawah formal tertinggi. Cukup mengimbangi Elon Musk.
Lantas ada juga yang mempersoalkan “kok bagian protokol kepresidenan membiarkan kaus oblong itu terjadi”. Demikian juga “kok protokol kementerian luar negeri teledor”.
Rasanya tidak ada yang perlu disalahkan. Mungkin bagian protokol sudah menanyakan ke staf Elon Musk: “Beliau nanti sewaktu menerima presiden kami mengenakan pakaian apa”. Lalu dijawab: seperti biasa, kaus oblong.
Baca Juga:Belasan Ribu Peserta Ikut UTBK SBMPTN UNPADCijati Dongkrak Perekonomian Melalui Sektor Peternakan
Ya sudah. Informasi itu penting tapi hanya untuk disampaikan ke Presiden Jokowi. Agar presiden menyesuaikan diri. Bukan untuk mendikte tuan rumah.
Bahwa Presiden Jokowi mengenakan lima derajat di bawah formal-penuh rasanya itu sudah hasil penyesuaian itu.
Bagi saya yang terpenting adalah isi pertemuan itu. Bukan kaus oblongnya. Tentu banyak presiden yang minta bertemu Elon Musk. Dan tidak semua dikabulkan. Harus saya akui, bisa bertemu Elon Musk adalah prestasi.
Kita perlu Elon Musk. Syukur-syukur kalau Elon Musk juga perlu kita.
Elon Musk adalah emas. Yang diperebutkan dunia. Apalagi kalau pemilik Tesla itu benar-benar mau berinvestasi di Indonesia. Untuk membangun pabrik baterai mobil listrik di sini. Kan kita punya bahan bakunya. Lengkap: nikel. Juga aluminium. Pun mangaan. Termasuk karet.
Tentu harus diakui: Menko Luhut Pandjaitan-lah yang bekerja keras untuk pertemuan itu. Luhut sendiri sudah lebih dulu bertemu pemilik SpaceX itu. Sudah berhasil pula meyakinkan Elon Musk. Terbukti Tesla benar-benar mengirim tim ke Indonesia. Ke Morowali. Ke Soroako. Ke pusat tambang nikel kita.
Tim itu sudah pulang ke Amerika. Sudah melapor ke Elon Musk. Sangat terkesan dengan Indonesia. Maka ketika berbicara dengan Presiden Jokowi di SpaceX, Elon Musk bukan lagi meraba-raba.
Baca Juga:Ranggon Bijak Manfaatkan Sumber Daya AlamPendataan Pemilih Pemilu 2024 Mulai Dilakukan
Ia mengatakan, seperti dikutip Luhut, sangat tertarik dengan masa depan Indonesia. Indonesia terlihat sangat optimistis terhadap masa depan. Dan Indonesia memiliki energi positif.
“Saya rasa Indonesia memiliki potensi yang besar, dan saya rasa kita melalui Tesla dan SpaceX akan mencoba beberapa kerja sama dengan Indonesia,” ujar Elon.