sumedang, WADO – Unit Pengelola Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Wado ajak petani pro aktif menjaga saluran irigasi. Ada 923 hektare lahan pesawahan di wilayah Kecamatan Wado yang perlu suplay air untuk pengolahannya. Luas lahan yang hampir tembus 1000 hektare itu sangat berpengaruh besar kepada ketahanan pangan, khususnya bagi masyarakat Kecamatan Wado, umumnya bagi warga Sumedang.
Oleh sebab itu, lahan seluas itu harus bisa dimanfaatkan dengan baik, salah satu sarana penunjang untuk memanfaatkan lahan tersebut adalah saluran irigasi.
“Saluran irigasi itu merupakan sarana yang sangat penting bagi pertanian. Oleh sebab itu, sudah jadi kewajiban para petani untuk menjaganya,” kata Kepala UPT Pertanian Kecamatan Wado, Cecep, Senin (23/5).
Baca Juga:Pengendara Cator Keluhkan Susahnya Mencari Pertalite Tanjungsari Jadi Desa ‘Bersinar’
Dalam hal ini, untuk sementara hasil survey secara umum saluran irigasi di Wado masih terhitung layak untuk digunakan. Untuk menjaga keutuhan saluran tersebut tentunya petani yang punya peran penting.
“Untuk menjaga saluran irigasi petani harus peduli dengan kondisi saluran. Salah satu upayanya membersihkan saluran irigasi dari sampah,” kata dia.
Cecep menerangkan, saluran irigasi yang jebol itu kebanyakan disebabkan oleh adanya penyumbatan oleh sampah. Dengan begitu petani harus rajin membersihkan sampah yang ada di saluran irigasi.
“Petani harus menjaga saluran irigasi dari sampah. Karena itu, bisa jadi salah satu faktor yang bisa menyebabkan kerusakan pada saluran irigasi,” katanya.
Dia menyebutkan, secara umum saluran irigasi di Wado baik-baik saja. Hanya saja di Desa Sukapura ada salah satu saluran irigasi yang tertimpa longsor sekitar sepanjang 30 meter, namun hal itu sudah bisa ditanggulangi oleh swadaya masyarakat.
“Sempat ada saluran irigasi yang tertimbun longsor, tapi saat ini sudah bisa di atasi,” katanya. (eri)