sumedang, CISITU – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dikhawatirkan mengganggu penghasilan bandar hewan ternak. Bahkan pasar hewan di tanjungsari tutup untuk sementara waktu.
Adanya serangan penyakit Mulut dan Kuku di wilayah Jawa Timur, saat ini mulai berdampak kepada bandar lokal yang ada di Sumedang.
Meski penyakit tersebut tidak ditemukan di wilayah Cisitu, Situraja, Darmaraja dan sekitarnya, namun kekhawatiran bagi para petani dan bandar tetap saja ada. Apalagi saat ini pasar hewan di wilayah Tanjungsari Sumedang tutup. Hal itu berdampak kepada lemahnya pemasaran domba bagi para petani dan bandar.
Baca Juga:Gagal Berangkat Haji, Endang Ikhlas Satpol-PP Sumedang Cek Perusahaan di Cimanggung
“Untuk saat ini belum ada dampak yang dirasakan langsung, tapi gejalanya sudah mulai ada. Karena, beberapa pasar hewan yang biasa dijadikan tempat memasarkan hewan saat ini tutup. Kalau tutupnya pasar hewan berlangsung lama, maka dampaknya pasti akan terasa langsung,” kata seorang bandar domba di Desa Linggajaya Kecamatan Cisitu, Dase, Kamis (26/5).
Dikatakan, kondisi saat ini aktivitas jual beli dari bandar ke tani dan sebaliknya masih lancar. Namun, khawatirnya pada saat bandar tidak bisa membuang domba yang tidak laku dipasarkan ke tani maka dampaknya akan terjadi pengendapan.
“Kalau barangnya mengendap otomatis permodalan akan terganggu. Maka para bandar tidak bisa narik ternak dari petani lagi,” katanya.
Untuk saat ini, ternak masih dibutuhkan oleh konsumen lokal untuk kebutuhan qurban. Namun untuk kedepannya pihaknya belum bisa memprediksi.
“Kalau sekarang penjualan saya meningkat karena banyak masyarakat lokal yang butuh untuk qurban, tapi setelah ini saya masih meragukan. Karena pasar hewan cukup membantu pemasaran,”kata dia
Namun, untuk jagal domba mengaku sampai saat ini belum ada dampak yang dirasakan. Pesanan daging masih normal seperti biasanya.
“Sampai saat ini belum ada dampak, karena di wilayah Cisitu, Situraja, Darmaraja dan sekitarnya setahu saya tidak ada penyakit seperti itu, terutama pada domba. Mudah-mudahan penyebaran penyakit itu tidak sampai kesini,” kata dia.
Baca Juga:Penjual Makanan Ringan Diburu PembeliJaga Jarak dan Masker Mulai Longgar Penggunaannya
Sementara itu, seorang dokter hewan yang bertugas di Sumedang Riski Andrea menuturkan masyarakat tidak perlu khawatir dengan mewabahnya penyaki kuku dan mulut (PMK) pada hewan yang memiliki kuku belah. Asal, peternak tertib menjaga kebersihan.