sumedang, KOTA – Kehadiran Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Rakerda DPD Golkar Jawa Barat, di SICC Sentul Bogor, baru-baru ini, menjadi perbincangan hangat warga Sumedang. Pasalnya, Ketua DPP PPP itu, terlihat akrab bersama Ketua DPW PAN Jabar Desi Ratnasari dan juga Ketua DPD Golkar Jabar Ace Hasan Syadzily
Banyak kalangan menilai, duet Dony dan Desi, akan dipersiapkan untuk ajang Pilgub Jabar 2024. Hanya saja, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Dony, terkait isu tersebut. Hanya saja, dalam beberapa kesempatan, ketua DKM Masjid Agung Sumedang itu menyebut, jika dirinya masih fokus dalam membangun Sumedang.
Sementara itu, Ketua DPW PAN Jawa Barat Desi Ratnasari mengaku Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), ibarat sohib lama berkolaborasi lagi. Perumpamaan ini menunjukan hubungan yang sudah terbangun lama antara PAN, PPP dan Golkar.
Baca Juga:Angkot Mengetem, Jalan Kebonkol Kembali MacetPoster Pembukaan Kawasan Wisata Citengah Hoaks, Pantauan di Lapangan, Tidak Ada Aktifitas
Desi menegaskan, partainya siap berkolaborasi untuk memenangkan Pemilu 2024 bersama Golkar dan PPP Jawa Barat.
“Jadi saya yakin dengan kehadiran kami bertiga Golkar, PAN, dan PPP di Jawa Barat kita semangat memberi manfaat bagi masyarakat Jawa Barat,” katanya.
Sementara itu, terkait koalisi di tingkat pusat, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui, KIB dibangun untuk dapat mengusung calon presiden sendiri. Ia menegaskan, KIB tidak akan mengusung capres dari kader partai politik lain.
KIB dibentuk tiga partai, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kerja sama ketiga parpol sudah cukup untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen. Namun, KIB menegaskan, masih terbuka dengan kemungkinan bergabungnya parpol lain dalam kerja sama ini.
Menurut Airlangga, baik Golkar, PAN, maupun PPP, memiliki kader yang mumpuni untuk didorong sebagai capres. KIB tidak perlu memikirkan untuk mengusung kader partai lain, apalagi mengusung Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP.
“Golkar, PPP dan PAN punya kader sendiri dan kemarin Pak Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan) juga menyampaikan bahwa di PAN ada Pak Zul, di PPP ada Pak Suharso (Ketum PPP Suharso Monoarfa). Dan, tentu ini disiapkan untuk mengembalikan bahwa politik itu harus berproses dari partai. Jadi saya pikir itu sudah jelas, karena masing-masing kan punya pasar dan lembaga sendiri-sendiri,” tutur Airlangga, Rabu (8/6/2022).