Meski demikian, kata dia, tim telah menemukan pekakas dan alat bantu yang diperkirakan dipakai oleh manusia pada jutaan tahun sila.
“Penemuan itu sangat mirip dengan temuan manusia purba yang ditemukan di Sangiran. Ini menjadi indikasi yang sangat valid, hanya saja fosil manusia purbanya belum ditemukan,” sambung Anton.
Jika dilihat dari proses pengangkatan di Jawa, diperkirakan temuan fosil di Desa Jembarwangi lebiht ua dari temuan fosil di Sangiran. Karena, pengangkatan sendiri dimulai dari Jawa di bagian barat lalu diikuti bagian tengah dan timur.
Baca Juga:Unpad Raih Akreditasi Internasional ASIINPenyederhanaan Birokrasi: Ridwan Kamil Lantik 864 PNS dalam Jabatan Fungsional
“Namun jika dilihat dari penghunian, belum tentu temuan ini lebih tua dari temuan di Sangiran. Kita tidak tahu kan fauna-fauna tersebut migrasi dari asia daratan, semenanjung asia. Dulunya mereka migrasi ketika daratan Jawa, Kalimantan bergabung menjadi daratan Sunda. Itu mereka mulai biisa migrasi turun kebawah, kemudian ketika air laut kembali menaik, terpisah-pisahlah seperti sekarang ini,” lugas Anton.
Penemuan fosil Kura kura sendiri merupakan penemuan pertama kura kura secara utuh di pulau jawa bagian barat. Sebelumnya pernah ditemukan di daerah Bumiayu Jawa Tengah. (kga)