sumedang, KOTA – Pegiat literasi nasional Maman Suherman atau ‘Kang Maman’ hadir pada peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah (Pusda) Kabupaten Sumedang oleh Bupati H Dony Ahmad Munir di Kawasan IPP Kabupaten Sumedang, Selasa (14/6).
Kang Maman mendukung atas dibangunnya gedung perpustakaan tersebut seraya berharap dinas perpustakaan tidak menjadi ‘tempat parkir’ para pejabat.
“Perpustakaan bukan tempat untuk menaruh Kadis yang tinggal menunggu pensiun. Di berbagai daerah selalu seperti itu,” ucapnya.
Baca Juga:Cisumdawu Dibuka Bagi Peserta MTQAnak Jalanan Resahkan Pedagang, Meminta Makanan Tak Sopan
Ia sengaja hadir pada acara tersebut atas undangan Bupati Sumedang sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan literasi di Sumedang.
“Sebelum ke sini ada WA Pak Bupati yang minta perpustakaan di Sumedang ingin dikembangkan. Saya jawab saya mau datang ke Sumedang,” ucapnya.
Ia berharap, gedung Pusda isinya nanti ada buku-buku hasil karya orang Sumedang asli.
“Kita harus bangga pada karya orang Sumedang sendiri. Banyak sekali penulis luar biasa dari Sumedang yang harus ada di lantai pertama Pusda nantinya. Isinya semua buku Diaspora Sumedang,” katanya.
Ia pun yakin akan kemampuan Sumedang yang terus melesat mengingat delapan tujuan pembangunan dan idikatornya sudah diraih Kabupaten Sumedang yang ditunjukkan melalui penghargaan nasional.
“Kita apresiasi semua jajarannya tidak ada satupun penghargaan yang tidak masuk. Yang paling luar biasa ialah target penurunan Angka Stunting di Sumedang 9 persen, sudah mengalahkan target Pak Jokowi 2024 di Indonesia 24,4 persen,” ujarnya.
Kang Maman pun berharap kalau minat baca di Sumedang bisa meningkat dan mengalahkan minat baca secara nasional.
Baca Juga:Satlantas Gelar Bhakti Sosial ReligiRaperda RPPLH Tidak Hanya Urusi Sampah
“Minat baca di Indonesia 0,001. Artinya dari 1000 orang berkumpul, hanya 1 orang yang minat baca. Sumedang ubah menjadi 0,1,” ujarnya.
Menurutnya, cara untuk meningkatkan minat baca ialah dengan jemput bola, yakni bukunya disebar ke 270 desa dimana di desa ada taman bacaannya.
“Bukunya tidak boleh menunggu di sini, tetapi buku menjemput pembaca. Saya menitipkan Pak Kadis agar di lantai bawah nanti harus ada forum taman baca masyarakat Sumedang,” ucapnya.