sumedang, KOTA – Setelah Pelantikan Dewan Hakim dan dibukanya Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 37 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2022 oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum beberapa waktu yang lalu, seluruh cabang lomba MTQ mulai dipertandingkan. Salah satunya cabang lomba Hifzil Qur’an.
Pelaksanaan Lomba Cabang Hifzil Quran 1 sampai 5 Juz dan Tilawah pada MTQ ke-37 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Sumedang ini berlangsung selama 6 hari dari tanggal 20 hingga 25 Juni 2022, berpusat di arena SMAN 1 Sumedang.
Perlombaan Musabaqoh Hifzhil Qur’an (MHQ) dan Tilawah diikuti sebanyak 112 peserta. Mereka terdiri dari 54 peserta Lomba Musabaqoh Hifzhil Qur’an dan Tilawah golongan 1 juz dan 58 peserta untuk golongan 5 juz dan Tilawah.
Baca Juga:Jadi Korban Penodongan, ABG Sempat HilangMekarjaya Prioritaskan Pembangunan Irigasi
Dewan Hakim MTQ ke 37 pada lomba Hifzil Quran H Salim menyampaikan, lomba Musabaqoh Hifzhil Qur’an dan Tilawah babak penyisihan ini di mulai dari pukul 08.00 hingga 17.00 dengan kategori golongan 1 juz pukul 08.00-12.00. Sedangkan, untuk golongan 5 juz pukul 13.30 sampai pukul 17.00.
“Ada dua kategori lomba hafalan Musabaqah Hifdzil Quran 1 juz dan 5 juz Tilawah. Hari ini, bagian pagi 1 juz 11 orang dan sore untuk golongan 5 juz 11 orang,” tuturnya.
Dikatakan Salim, perlombaan Cabang Hifzil Quran ini adalah perlombaan oleh hafiz-hafizah atau penghafal Alquran secara perorangan perorangan.
Dalam penilaian cabang Hifzil Quran ada beberapa aspek bidang penilaian. Yakni Bidang Tajwid, Bidang Tahfiz dan Bidang Fashah.
“Ada beberapa aspek penilaian yakni Tajwid, Fashahah, Lagu dan Suara jadi patokan penilaian Dewan Juri sesuai bidang penilaian. Untuk paket soal diberikan pada saat para peserta akan menaiki mimbar tilawah sesuai dengan maqro’ yang ditentukan,” ungkapnya.
Sementara itu, Nur Fadilah Ahmad selaku Dewan Hakim yang juga ikut memberikan penilaian mengatakan antusiasme warga dengan adanya MTQ ke 37 ini sangatlah positif.
Dia mengharapkan, penyelenggaran MTQ ini dijadikan sebagai salah satu ajang silaturahmi supaya terjalin kedekatan antara ulama dan umaro, serta ulama dengan umat.
Baca Juga:SMPN 3 Cimalaka Luluskan 101 SiswaHari Ayah Sedunia dan Sejarahnya
“Ini sangat strategis sekali untuk dijadikan sebagai media dakwah dan Ukhuwah Islamiyah di masa depan,” tuturnya