“Sesuai motto kami, quick response search and rescue, kami siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan SAR pada kedaruratan kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia,” tuturnya.
Pada kesempatannya, Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi menutup kegiatan rapat Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) dan pelatihan teknis water rescue atau pertolongan di permukaan air bagi Potensi SAR di kawasan wisata Pantai Pangandaran.
Upacara penutupan berlangsung di Taman Dirgantara Susi’s International Beach Strip, Pangandaran, Jawa Barat.
Baca Juga:Warga Harus Waspadai Pencurian TernakSPBU Samoja Sepi Pengunjung
Orientasi rapat FKP3 yang diikuti oleh 40 peserta tersebut untuk menjalin komunikasi dan koordinasi intensif dengan stakeholder dalam penyelenggaraan operasi SAR pada kedaruratan kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia.
Sedangkan pelatihan water rescue dengan 50 peserta sebagai upaya Basarnas untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bidang SAR kepada Potensi SAR agar mereka memiliki kompetensi untuk mendukung penyelenggaraan operasi SAR khususnya di air.
“Banyak wisatawan berkunjung ke Pantai Pangandaran. Dengan pelatihan ini, kami berharap para Potensi SAR di kawasan Pantai Pangandaran menjadi pionir-pionir yang handal untuk memberikan pertolongan maupun SAR preventive terkait kedaruratan di kawasan pantai tersebut,” pungkas Kabasarnas melalui Direktur Bina Potensi Moch. Hernanto. (kos)