5 Tips Meningkatkan Penjualan dengan Live Streaming

5 Tips Meningkatkan Penjualan dengan Live Streaming
Foto: istimewa/epiphan.com
0 Komentar

3. Jadikan momen branding, bukan hanya jualan produk

Poeti mengatakan, banyak penjual yang ogah menggunakan live streaming untuk berjualan karena keuntungan yang kecil.

Perlu diketahui, banyak penjual yang memberikan diskon besar-besaran demi menarik perhatian konsumen. Hal ini bisa membuat laba menurun secara drastis.

Poeti mengatakan, mindset sekedar untuk meraih laba sebesar-besarnya saat livestreaming memang tidak salah, namun menurutnya live streaming juga bisa dijadikan platform branding.

Baca Juga:Menko Airlangga: Penanganan PMK Berbasis Mikro, Batasi Pergerakan Hewan di Level KecamatanTrailer Bukan Cinderella Dirilis, Penampilan Fuji Dipuji Netizen

“Jadi penjual tidak harus mengejar keuntungan penjualan, tapi juga bisa mendapatkan return of investment yang jelas dengan menganggap live streaming sebagai platform untuk branding agar bisa terus lebih dekat dan melibatkan konsumen,” kata Poeti.

4. Strategi FOMO untuk mendorong penjualan saat live streaming

Untuk mendorong agar penonton melakukan transaksi saat siaran langsung, Poeti mengungkapkan bahwa UniPin menggunakan strategi fear of missing out (FOMO) dengan diskon besar- besaran hingga 50 persen.

Menurutnya, strategi ini dilakukan untuk menciptakan urgensi bagi konsumen agar tidak melewatkan diskon besar-besaran ini dan membeli produk.

“Biasanya UniPin memberikan batas waktu untuk diskon ini, dari 15 menit hingga 30 menit,” kata Poeti. “Secara tidak langsung, batas waktu ini akan memengaruhi cara berpikir konsumen untuk segera membeli produk yang ditawarkan,” imbuhnya.

5. Tingkatkan product knowledge pembawa acara

Tingkat pengetahuan produk atau product knowledge pembawa acara juga penting agar live streaming bisa menjadi alat pemasaran yang efektif.

Poeti mengatakan, dengan tingkat product knowledge yang tinggi, pembawa acara bisa memberikan edukasi terhadap suatu produk maupun mendorong terjadinya transaksi saat siaran berlangsung.

Product knowledge yang tinggi juga dapat mengurangi risiko terjadinya sesi yang kurang interaksi. Dengan interaksi tinggi, diharapkan live streaming dapat menjadi alat pemasaran yang efektif untuk menjangkau penonton secara instan.

Baca Juga:DLH Jabar Pastikan Cemaran Merah Sungai Cimeta Tak BerbahayaPemerintah Kabupaten Ciamis Tingkatkan Akses Informasi Desa

Dalam beberapa menit, penjual dapat menarik perhatian penonton dengan membagikan informasi yang menarik dan menghibur mengenai brand dan produknya, memberikan sebuah pengalaman “langsung” bagi penonton, seperti layaknya pengalaman dalam toko fisik. (PKL3/Salma)

Sumber: liputan6.com

0 Komentar