Nekat Menjual Ginjal Demi Anak

Nekat Menjual Ginjal Demi Anak
Resti dan ayah kandungnya Endang di rumahnya Tegalsari RT 04 RW 02 Kelurahan Talun Sumedang Utara saat ditemui Sumeks (MOCHAMAD WILDAN YUNADI/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Lupus merupakan penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem imun tubuh yang bekerja dengan keliru dan berbahaya.

Di Sumedang, salah satu orang yang sedang berjuang dengan melawan penyakit lupus ini ialah Resti, warga Tegalsari RT 04 RW 02 Kelurahan Talun Kecamatan Sumedang Utara.

Kini, Resti kondisinya sangat menghawatirkan. Bahkan, ayah kandungnya Endang nekat ingin menjual ginjal untuk biaya pengobatan anaknya tersebut.

Baca Juga:Perbaikan Irigasi Prioritas SukajayaRidwan Kamil: MTQ ke 37 Terbaik

Menurut Endang, dirinya sudah bingung dikarenakan kondisi anaknya sekarang sudah semakin parah. Bahkan, tidak bisa apa-apa.

“Sudah ga bisa apa-apa, makan dan minum juga harus disuapin. Terus untuk membuang kotoran dari tubuh juga sudah tidak bisa ke kamar mandi karena kondisi tubuhnya sudah lemah,” ujar Endang kepada Sumeks, Minggu (26/6).

Dikatakan, kondisi tubuh Resti makin melemah sebab penyakit dalam tubuhnya terus menyerang menggerogoti tubuhnya. Badannya sekarang sudah lemah dan kurus.

“Sangat lemah sekali. Sebelum separah ini, Resti pernah jatuh di rumah sampai berdarah di kepalanya. Karena saking lemasnya tubuh Resti, pernah jatuh ketika naik ojeg sehingga menyebabkan tulang ekornya menonjol dan tidak bisa berjalan,” paparnya.

Menurut Endang, Resti ini berjuang sejak usia usia 5 tahun untuk melawan penyakit langka ini. Sekarang, Resti menginjak usia 19 tahun. Dia sudah tidak bisa bermain dan bersekolah seperti anak-anak seusianya.

“Dari pertama jatuh sudah tidak bisa lagi mengikuti pelajaran dikarenakan tulang ekornya kan ada yang menonjol. Ditambah lagi dengan penyakit lupus yang dirasakan, Resti sangat sakit jika di pegang atau terkena dengan benda benda padat. Seperi handphone juga itu tidak bisa megang karena sakit dan lemas,” katanya.

Terhitung, Resti berjuang selama 14 tahun untuk melawan penyakit Lupus. Akan tetapi kondisinya sekarang makin melemah. Pasalnya, biaya pemeriksaan yang mahal membuat Endang bingung mencari biaya kemana.

Baca Juga:Digital Talent BRI Torehkan Prestasi di Ajang UN World Innovation Day Hack 2022Ciri-Ciri Mental yang Sehat dan Tips Meningkatkannya

“Saya bingung biaya darimana. Ada juga orang lain yang sembuh, seminggu itu 2 kali di periksa dokter dan biayanya juga mahal. Karena saya nganggur,” katanya.

0 Komentar