sumedang, WADO – Terminal Wado, dulu merupakan lokasi yang cukup terkenal di kalangan pengemudi dan penumpang bus. Sebelum digenangi air waduk Jatigede, tempat ini relatif ramai untuk pemberangkatan dan pemberhentian bus.
Namun, kini kondisinya seperti tak berpenghuni. Padahal sebelumnya, warga di wilayah timur Sumedang ini, lebih memilih terminal ini karena dekat dan menjangkau masyarakat yang ada di daerah tersebut.
Salah seorang sopir bus yang sedari dulu memegang trayek Wado, Izal mengatakan, kini suasana terminal ini sudah tidak seperti dulu, lantaran sempitnya parkiran di dalam terminal. Karena separuhnya tergenang air dari bendungan Jatigede.
Baca Juga:Truk Batu Bara Tak Boleh Lintasi Cireki, Jalan Sumedang-Cirebon Amblas, Perbaikan Hingga Akhir OktoberSejarah, Ratusan Siswa Lomba Lari di Jalan Tol
“Kalau dulu, bus masuk (ke terminal) gak kaya sekarang nunggu di sini (depan Masjid Besar Wado). Sekarang sempit agak sulit juga buat parkir,” tutur Izal.
Izal pun menceritakan bagaimana masa jayanya terminal ini, dengan puluhan penumpang yang setia menunggu bus untuk pemberangkatan.
“Ini dulu paling ramai, yang dari Darmaraja, Jatinunggal dan Wado, kalau ingin ke luar kota nunggunya di Terminal Wado. Mungkin karena zaman juga ya sekarang gak begitu ramai,” tambah Izal.
Kini tak ada aktifitas berarti di terminal ini. Bus pun saat ini hanya terparkir di depan Masjid Agung Wado. Terminal Wado pun kini sering dijadikan salah satu spot memancing oleh warga sekitar.
Hal serupa diceritakan Yatman, pedagang yang sudah lama berjualan di area terminal Wado.
“Dulu saya jualan di sini sampai tengah malem, bahkan bisa dibilang 24 jam karena sangat ramai,” ucap Yatman.
Diceritakannya, kejayaan terminal ini membawa rizki bagi sejumlah pedagang yang berada di area tersebut.
Baca Juga:Kesejahteraan Warga OTD Tergantung Kebijakan PemerintahDesa Margamekar Prioritaskan Jalan Usaha Tani
“Dulu, jualan kopi di sini bisa laku sampai puluhan renceng, bukan saya daja yang laku, pedagang tahu juga sama, dulu ramai terus, gak kaya sekarang,” kata Yatman. (kga)