sumedangekspres – Untuk mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual selama menggunakan moda transportasi kereta api, PT KAI (Persero) beserta anak usahanya yakni KAI Commuter menggelar kampanye.
Kampanye yang diisi dengan talkshow terkait pencegahan pelecehan seksual, dipusatkan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dengan memberikan himbauan melalui pengeras suara serta sejumlah media cetak seperti spanduk, poster, pamflet, dan stiker, keberlangsungan kegiatan sosialisasi dilakukan.
Baca Juga:Waspada, Lava Gunung Ile Lewotolok Mengalir Ke Arah Sungai Lamawolo4 Ustaz Cabuli Belasan Santriwati Di Depok
Khususnya di stasiun dan kereta api, masyarakat di stasiun juga diajak untuk menandatangani petisi anti pelecehan seksual di transportasi publik.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, pada hari ini kampanye anti pelecehan seksual ini secara serentak dilakukan di 14 stasiun yang tersebar di berbagai kota seperti di Stasiun Bogor dan Stasiun Cikarang.
Agar tidak terjadi lagi kasus pelecehan seksual khususnya di moda kereta api dan KRL, diselenggarakannya kampanye ini untuk mengedukasi masyarakat seputar pelecehan seksual di transportasi umum.
“Karena saat ini target kami untuk commuter line sendiri ada 2 juta penumpang tentunya akan semakin krusial untuk masalah-masalah ini terus kita sosialisasikan,” kata Anne saat konferensi persi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Dia menjelaskan, berdasarkan laporan penumpang KA, tindak pidana pelecehan seksual di transportasi umum tidak hanya dialami oleh perempuan.
Beberapa di antaranya ada yang dialami oleh anak di bawah umur. Untuk itu, PT KAI tidak hanya mengkampanyekan anti pelecehan seksual ini di lingkungan stasiun tetapi juga merambah ke institusi pendidikan.
“Kami juga berikan edukasi ke sekolah karena usia sekolah ini seperti SMP dan SMA itu kan sudah mulai menggunakan transportasi publik,” ucapnya.
Baca Juga:Saudara Kembar Yang Edarkan Narkoba Di Sintang Bukan Pemain BaruBocah Berusia 7 Tahun di Dicabuli Tetangganya
Kampanye ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat lebih yakin dan merasa aman saat menggunakan transportasi umum.
Hal ini sejalan dengan rencana KAI ke depan untuk membuat lebih banyak masyarakat gunakan transportasi umum seperti kereta api.
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada petugas jika ada indikasi pelecehan seksual di kereta api maupun KRL.