Sebagai kepala desa, setelah mendengar informasi tersebut, Sumarsono langsung berkoordinasi dengan banyak pihak antara lain Kepolisian, TNI, BPBD, dan juga Basarnas Cirebon. Mereka bersama-sama melakukan pencarian kedua anak tersebut.
Setelah beberapa jam pencarian, anak atas nama Riko berhasil ditemukan. Saat ditemukan kondisinya sudah meninggal dunia dengan tubuh membiru.
Pihak keluarga seketika histeris dan membawa jasad Riko ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan medis. Riko dinyatakan sudah meninggal dunia.
Baca Juga:Survei: Elektabilitas Airlangga Teratas, Dinilai Paling BerintegritasLongsor Di Kawasan Tambang Ilegal Maluku, 2 Anak Kembar dan Ayahnya Hilang
Edy Pamungkas, Koordinator Basarnas Pos Cirebon bersama tim teknis pencarian menyampaikan, proses pencarian dilakukan beberapa saat setelah mereka tenggelam. Mereka menggunakan alat sederhana sebagai pertolongan spontan.
“Alat-alat sementara seadanya, tali, bambu, ban karet. Besok kita tambahkan alat selam. Sampai saat ini belum ditemukan, karena hari sudah petang, pencarian dihentikan, dan dilanjutkan besok pagi untuk satu anak lagi,” kata Edy di tengah upaya pencarian.
Sungai ini memiliki lebar sekitar delapan meter. Radius panjangnya sekitar 20 meter dari titik pertama dia tenggelam.
Kondisi air yang keruh dan juga banyak sampah di dasar sungai menjadi kendala proses pencarian. Dia menduga jasad jenazah tersangkut.(pkl1/adit)
Sumber: kompas.com