Ternyata Ini Penyebab Utama Anak Tega Bunuh Ibu Kandung, Kesal karena Tak Ada Makanan Saat Lapar

Ternyata Ini Penyebab Utama Anak Tega Bunuh Ibu Kandung, Kesal karena Tak Ada Makanan Saat Lapar
Ternyata Ini Penyebab Utama Anak Tega Bunuh Ibu Kandung, Kesal karena Tak Ada Makanan Saat Lapar
0 Komentar

sumedangekspres – Hanya karena tidak ada makanan di rumahnya, seorang anak di Desa Sopo, Thimotius Nomleni (32), tega bunuh ibu kandung, Sufia Kebkole (56), peristiwa ini terjadi tepatnya di Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hingga kini, Thimotius Nomleni ditahan di Markas Kepolisian Resor TTS dan sudah dinyatakan menjadi tersangka kasus pembunuhan ibu kandung sendiri.

Kepala Kepolisian Resor TTS, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa menjelaskan, awalnya pelaku merasa lapar saat bangun pagi. Pelaku lalu menuju dapur yang terpisah dari rumah induk untuk mencari makanan.

Baca Juga:Bubur Ayam Tati, Gugah Selera MakanTingkatkan Sarana Prasarana, Pulihkan Ekonomi

“Namun tidak mendapati makanan di dalam rumah sehingga tersangka merasa kesal,” ungkap Gusti kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Setelah itu, pelaku mendekati korban yang juga ibu kandungnya. Tak banyak bicara, pelaku langsung menganiaya korban yang sedang tidur di dalam dapur dengan cara mencekik leher dengan kedua tangan.

“Tetapi karena saat itu korban teriak, maka tersangka membekap mulut korban menggunakan kain gorden,” ujarnya.

Setelah itu, pelaku menikam korban menggunakan sebilah parang yang ada di tempat tersebut sebanyak dua kali pada bagian dada korban.

Kemudian, pelaku menggendong korban ke dalam rumah induk dan meletakkan korban pada ruang tengah hingga korban meninggal dunia.

Pelaku kemudian memecahkan kaca lemari dan sebuah televisi layar datar 21 inci merek Toshiba.

Setelah itu, pelaku berjalan menuju rumah pamannya yang tak jauh dari rumah orangtuanya.

Baca Juga:Kades Ganjaresik dan Cikareo Selatan Terkena Sanksi, DPMD Tidak Jelaskan Secara RinciDisnaker Sumedang Berupaya Turunkan Angka Pengangguran

“Saat tiba di rumah pamannya, pelaku sempat diberi makan. Setelah itu langsung tidur,” kata Gusti.

Selanjutnya, pada siang hari, pelaku bangun dari tidurnya dan tanpa banyak bicara menunjuk ke arah rumah orangtuanya. Paman dan sejumlah kerabatnya lalu bergegas menuju rumah orangtua pelaku.

Mereka kaget melihat korban sudah meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian dada.

Kepala Desa Sopo yang mendapat laporan dari warga kemudian melapor kepada Kepala Kepolisian Sektor Amanuban Tengah Ipda Boby JJ Dadik. Usai menerima laporan, polisi menangkap pelaku tanpa perlawanan.

“Menurut informasi, pelaku stres dan sering murung karena sudah lama berpisah dengan istri dan anak-anaknya,” ungkap Gusti. (PKL3/Salma)

0 Komentar