sumedang, TOMO – Fosil kura-kura purba yang berusia jutaan tahun dan ditemukan di Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo kini terbelah menjadi enam bagian. Fosil tersebut kini perlu penanganan khusus.
Untuk sementara fosil itu disimpan di ruangan khusus yang berada di Kantor Desa Jembarwangi. Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa Jembarwangi Fitriani Dewi, Sabtu (9/7).
“Saat ini masih disimpan di dalam sebuah kardus di ruangan khusus kantor desa,” jelas Fitriani.
Baca Juga:Membangun Desa Melalui Budaya LiterasiASEAN Para Games 2022 Resmi Dibuka
Fosil kura-kura yang sebelumnya utuh, kondisinya kini terbelah menjadi enam bagian. Kondisi itu disebabkan salah satunya lantaran faktor tanah yang melapisi fosil tersebut. Berikut lapisan gipsum yang melindungi fosil pada saat proses relokasi sempat terkena air hujan.
“Sekarang terbelah jadi enam bagian dan sekarang masih di dalam kardus. Jadi pada saat akan dibuka, kondisi gipsumnya masih basah karena sempat kena hujan belum lagi dikejar waktu. Terus menurut para peneliti selama pengalamannya di lapangan, baru kali ini mendapati kondisi tanah yang melapisi bagian fosil segembur itu,” papar Fitriani.
Meski kondisi fosilnya terbelah menjadi enam bagian, fosil kura-kura tersebut masih dapat terpetakan untuk direkontruksi.
“Untuk bagian-bagian fosil sejauh ini masih tergambar untuk relokasi nanti,” kata Fitriani
Dijelaskan, pihaknya pun telah berkoordinasi baik dengan Disparbudpora Sumedang maupun pihak museum Geologi Bandung. Diharapkan fosil tersebut dapat segera ditangani oleh para ahli.
“Saya pun menyayangkan kondisi kura-kura yang sudah dieskavasi sejauh ini, dari sebelumnya utuh sekarang terpecah-pecah dan masih di simpan di dalam kardus. Apalagi melihat usaha dari para peneliti, ini harus segera ditangani,” pungkas Fitriani. (kga)