sumedang, KOTA – Rencana pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Padjajaran disambut baik.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang (Sekda Sumedang) Herman Suryatman dalam rencana pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Padjajaran mempunyai fungsi yang multiplayer dan akan menjadi pusat menangani stunting.
“Rumah sakit tipe B tersebut punya fungsi yang multiplayer. Selain memberikan layanan kesehatan untuk masyarakat, rencananya di sana juga akan jadi pusat penanganan stunting center, itukan menarik,” ucapnya kepasa Sumeks, baru-baru ini.
Baca Juga:Ratusan Petani Ikan Bersihkan JatigedePemerintahan Desa Berikan Layanan Terbaik Buat Masyarakat
Dikatakan, Kabupaten Sumedang dengan mempunyai teknologi yang bernama Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi (Simpati) tentunya akan menerapkan teknologi tersebut di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Padjadjaran.
“Kabupaten Sumedang sebagai pilotingnya, karena kita sudah mempunyai teknologi untuk penanganan stunting dengan Simpati dan nanti ada di rumah sakit itu,” ujarnya.
Herman mengatakan, rumah sakit tersebut tentunya akan menjadi multi fungsi, apalagi dengan adanya perguruan tinggi akan menjadi fungsi research development.
“Jadi multifungsi lah, bukan hanya fungsi, layanan kesehatan yang sifatnya kuratif, tapi juga ada yang preventif, promotif. Apalagi disana ada perguruan tinggi jadi tentu ada fungsi penelitian dan pengembangannya, fungsi research development,” ucapnya.
Herman berharap dengan rencana dibangunnya rumah sakit Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Padjajaran, bisa menjadi rumah sakit terbaik. Hal tersebut tentunya menjadi bagian komitmen dari Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mendorong kawasan perkotaan Jatinangor.
“Mudah-mudahan rumah sakit Unpad Jatinangor ini, rumah sakit terbaik, rumah sakit percontohan, yang nantinya bisa membantu pembangunan kesehatan di Kabupaten Sumedang, khususnya jatinangor dan sekitarnya. Inipun bagian dari komitmen Pemda untuk mendorong kawasan perkotaan Jatinangor, masyarakatnya kompleks, tentu layanan dasarnya juga harus bagus, termasuk layanan kesehatan,” ucapnya.
Herman mengatakan, rencana pembangunan rumah sakit Unpad tersebut mulai dieksekusi tahun 2023. Tentunya hal tersebut berkat komitmen dari Rektor Znpad yang didukung oleh Provinsi dan Pemda.